Network
DESKJABAR - Banjir rob melanda kawasan Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (16/11/2020). Akibatnya aktivitas transportasi di area pelabuhan terpantau lumpuh.
Ketinggian banjir akibat rob ini memiliki ketinggian bervariasi, mulai 15 sentimeter hingga 35 sentimeter.
Warga yang akan melakukan aktivitas maupun para pengguna jalan lainnya terpaksa harus berjalan kaki atau menumpang truk maupun bus berukuran besar untuk dapat melintasi genangan air laut akibat rob tersebut.
Beberapa pengendara yang berusaha melintas dengan sepeda motor alami mogok saat menerobos genangan bajir rob tersebut.
Baca Juga: Banjir Jakarta, Pasar Agro Jabar Beresiko Terpuruk
Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Bawahannya Antisipasi Bencana Alam Longsor dan Banjir
Hanya kendaraan besar saja yang mampu melintas di wilayah yang tergenang air, namun tentunya dengan pengarahan petugas.
Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok Kompol Iver Son Manossoh saat melakukan peninjauan mengatakan, aktivitas transportasi di Pelabuhan Muara Baru mengalami kelumpuhan akibat adanya fenomena rob yang terjadi.
“Sementara ini yang lumpuh hanya aktivitas transportasi kendaraan, untuk aktivitas kegiatan perkantoran layanan pelanggan tetap berjalan,” ujar Iver, saat ditemui di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (16/11/2020).
Lumpuhnya aktivitas transportasi akibat banjir rob di Pelabuhan Muara Baru, beberapa kendaraan terlihat mengalami mogok sehingga menimbulkan kemacetan.
Truk Untuk Angkut Warga
“Kami telah menyiapkan truk ukuran besar milik Polri dan juga menggalang dukungan dari warga masyarakat yang punya kendaran besar untuk mengevakuasi karyawan terdampak banjir rob,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang warga, Syafrudin, mengatakan, ketinggian air akibat rob memang bervariasi.
Akan tetapi, menurut Syafrudin, air semakin tinggi untuk wilayah yang berada persis di pesisir Jakarta.
