Pandemi Covid-19, 2021 Produksi Drakor Diprediksi Akan Berkurang

- 11 November 2020, 08:21 WIB
Foto Netflik.
Foto Netflik. /


DESKJABAR
- Drama Korea (drakor) pada 2021 diperkirakan akan berkurang akibat pandemi Covid-19. 

"Karena pandemi virus yang masih terjadi, akan semakin sulit dan mahal untuk memproduksi drama Korea di televisi," kata pengamat budaya Kim Heon-shik, seperti yang dikutip dari Yonhap, Rabu 11 November 2020. 

Lembaga penyiaran publik yang tidak memiliki studio produksi sendiri, seperti KBS dan MBC, diperkirakan hanya memiliki 10 drama tahun depan. Angka ini terbilang kecil, berdasarkan data industri pada 2019, rata-rata 12 drama ditayangkan di 10 saluran televisi Korea Selatan pada 2019.

Baca Juga: Vladimir Putin Kutip Ayat Alquran di Hari Persatuan Nasional Rusi

Baca Juga:
Tayangan ILC Bahas Kepulangan HRS Batal : Hidayat Nur Wahid, Mungkin Ada Telepon Gaib Dari Alien

Saat ini, seperti dikutip DeskJabar dari RRI, baru beberapa serial tahun depan yang mendapatkan sorotan sejak 2020, seperti Jirisan yang akan dibintangi Jun Ji-hyun dan tayang di tvN, Vincenzo (Song Joong-ki), serta Kingdom: Ashin of the North (Netflix).

Pada pertengahan 2020, studio televisi dan penyiaran memang menunda produksi sejumlah drama dan acara lainnya ketika Korsel sedang gencar bertarung melawan virus corona.

Baca Juga: Hari Ini Terakhir Masa Pikir Pikir Vonis Hakim: Herry Nurhayat Masuk Bui Lagi?

Baca Juga:
Kabar Gembira, Ada Lowongan 4.000 Posisi di Bursa Kerja Online Pemkot Bandung

Perusahaan hiburan besar Korea, CJ ENM, dan studio produksi drama, Studio Dragon, sempat menunda syuting drama yang tayang di saluran televisi OCN dan tvN selama satu pekan pada Agustus 2020. Hal serupa juga dilakukan KBS dan SBS.

Penundaan proses syuting disebabkan peningkatan peraturan pemerintah terkait jaga jarak di tengah pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, Kim Heon-shik juga menganggap jumlah drama Korea di televisi lokal berkurang karena banyak penonton yang mulai berpaling ke layanan streaming serta YouTube dalam mencari tontonan baru.

Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2020, Joe Biden Sebut Donald Trump Memalukan Karena Belum Akui Kekalahan

"Drama televisi yang diproduksi mahal dengan artis-artis besar tak lagi menjamin rating yang tinggi. Para bintang juga mulai lebih tertarik untuk tampil di layanan streaming yang disaksikan penonton lebih dari 100 negara," kata Kim Heon-shik.

Ia mencontohkan drama Korea It's Okay to Not Be Okay yang bertabur banyak bintang besar, seperti Kim Soo-hyun, salah satu aktor termahal di Korea Selatan. Drama tersebut hanya mendapatkan rating rata-rata 4-6 persen setiap pekannya. Rating tersebut dinilai mengecewakan karena It's Okay to Not Be Okay merupakan drama pertama yang menampilkan Kim Soo-hyun. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x