Misteri Kerajaan Tuyul di Gunung Suru, Sleman, Ustadz Muhammad Faizar Menelusuri

- 6 November 2023, 09:14 WIB
Ustadz Muhammad Faizar dan dua warga lokal, melihat tempat konon sebagai kerajaan tuyul di Gunung Suru, Sleman.
Ustadz Muhammad Faizar dan dua warga lokal, melihat tempat konon sebagai kerajaan tuyul di Gunung Suru, Sleman. /YouTube Muhammad Faizar

DESKJABAR – Di kawasan Gunung Suru, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, konon ada kerajaan tuyul tempat orang memperolehnya. Ustadz Muhammad Faizar menuju ke lokasi tersebut, lalu menjelaskan soal fenomena setan tuyul sebenarnya apa.

Pada sebagian masyarakat di Pulau Jawa, diketahui masih ada yang percaya melakukan pesugihan memelihara setan tuyul. Sebab, makhluk yang digambarkan mirip bocah itu, digunakan disuruh mencuri uang dari lingkungan sekitar. Tidak heran, ketika ada warga kehilangan uang, setan tuyul langsung menjadi tersangka.

 

 

Adalah Ustadz Muhammad Faizar yang penasaran dengan cerita adanya kerajaan tuyul di Gunung Suru, menuju ke lokasi tersebut. Kabarnya, di Gunung Suru ada mitos tempat pesugihan, bagi orang-orang yang ingin memelihara setan tuyul, sebagai pesuruh mencuri uang.

Baca Juga: Mitos atau Fakta? Kehilangan Uang dan Kisah Komunikasi Supranatural dengan Tuyul

Gambaran tempat

Ustadz Muhammad Faizar ditemani dua orang lainnya ke Gunung Suru, yaitu Satmo pegiat sejarah, serta warga sekitar setempat, yaitu Agung. Informasi diperoleh, kerajaan setan tuyul itu berada pada sebuah batu besar di Gunung Suru, dimana orang peminat setan tuyul melakukan pesugihan.

Ustadz Muhammad Faizar menyebutkan, bahwa Gunung Suru berada di Kecamatan Brebah, Kabupaten Sleman. Konon di Gunung Suru, ada batu besar bernama batu Ogal Agil, tempat orang pelaku pesugihan memperoleh tuyul.

 

Menurut warga setempat, Agung, penduduk desa sekitar dilarang melakukan pesugihan setan tuyul, dan sudah dilarang oleh penjaga desa. Tetapi ada cerita, dahulu ada warga setempat nekad ingin memperoleh tuyul dari situ, tetapi kemudian malah tewas mengenaskan.

Satmo mengatakan, bahwa berdasarkan mitos dunia pewayangan, makhluk tuyul berasal dari bayi hasil hubungan gelap yang tidak dikehendaki. Bahkan, ada mitos bahwa tuyul merupakan penjelmaan berasal dari air mani hasil onani alias masturbasi.

Baca Juga: Waspada Pencari Janda di Facebook untuk Tumbal Pesugihan Tuyul di Gunung Ciremai

Ketika sudah sampai di lokasi, Ustadz Muhammad Faizar diberitahu oleh Agung, dengan menunjukan sebuah batu yang sepintas mirip tempat tidur. Konon, pada tempat itu merupakan lokasi bersemayam makhluk setan tuyul.

Tetapi kabarnya, pada batu itu suka ada ular dan harimau pada waktu-waktu tertentu. Bahkan terlihat ada bekas sesajen pesugihan yang dibuat orang-orang para peminat setan tuyul.

Gambaran itu muncul pada YouTube Muhammad Faizar, KERAJAAN TUYUL DI GUNUNGSURUH, diunggah 12 Maret 2021. 

Ustadz Muhammad Faizar menjelaskan, bahwa dalam Al Qur’an memang tidak ada keterangan tentang sebutan setan tuyul (tampaknya hanya merupakan sebutan bagi jin setan sejenis oleh orang di Pulau Jawa). Tetapi dari Hadits Bukhari ada keterangan, ketika zaman Nabi Muhammad SAW, pernah ada kejadian tertangkapnya tiga makhluk jin fasik bertubuh pendek mirip anak kecil, yang kerjanya mencuri.

 

Nah dari gambaran itu disimpulkan, bahwa setan tuyul merupakan salah satu jenis jin fasik, dengan hobinya suka mencuri. Karena makhluk jin tersebar di seluruh dunia, maka di Pulau Jawa, oleh pelaku ilmu gaib, kemudian dimanfaatkan untuk pesugihan disuruh mencuri uang dari tetangga dengan sebutan populer tuyul.

Ustadz Muhammad Faizar mengingatkan, dalam agama Islam, umatnya harus dapat mencari rejeki secara halal agar berkah. Sumber rezeki itu hanya dari Allah Swt, dan mintalah langsung, tanpa perantara dari makhluknya.

Soal ada orang-orang yang masih suka melakukan pemujaan di tempat-tempat seperti batu besar untuk mengundang setan tuyul, disebutkan Ustadz Muhammad Faizar bahwa hal itu termasuk penyembahan berhala. Para setan biasanya memanfaatkan sejumlah berhala sebagai tempat hunian.

“Yang mengarahkan minta tuyul itu prakteknya adalah calo. Padahal itu hanya menyesatkan umat manusia,” terang Ustadz Muhammad Faizar. ***

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube Muhammad Faizar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah