Network
DESKJABAR - Kadar kolesterol normal setiap tahapan usia berbeda. Kadar kolesterol cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang, terutama pada waita menopause.
Misalnya untuk orang dewasa, kolesterol total berkisar 125 - 200 mg/dL termasuk normal.
Kita memerlukan sejumlah kolesterol untuk membangun sel-sel sehat, namun akumulasi dari kolesterol jahat atau biasa disebut LDL dapat meningkatkan risiko aterosklerosis (penyumbatan arteri).
Kolesterol yang beredar dalam darah dibawa oleh partikel khusus yang disebut lipoprotein. Dua lipoprotein pembawa kolesterol utama adalah lipoprotein densitas rendah (LDL) dan lipoprotein densitas tinggi (HDL):
Kolesterol LDL (LDL-C) sering disebut sebagai kolesterol "jahat" karena terlalu banyak dapat menumpuk di arteri dan membentuk plak, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: 7 Tanda Kolesterol Tinggi, Ternyata Bikin Kaget di Kuku Kaki pun Bisa Muncul
Kolesterol HDL (HDL-C) sering disebut sebagai kolesterol "baik" karena membawa kolesterol ke hati untuk dipecah dan dikeluarkan.
Karena kadar kolesterol total merupakan kombinasi dari kolesterol LDL dan kolesterol HDL, idealnya kita menjaga LDL Anda tetap rendah dan kadar HDL tinggi.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol Anda, termasuk diet, olahraga, berat badan, genetika, dan kondisi kesehatan lainnya.
Tingkat Kolesterol Sehat Berdasarkan Usia
Kisaran yang disarankan untuk kolesterol seseorang bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol meningkat secara alami.
Misalnya, perempuan yang telah mengalami menopause mungkin memiliki LDL yang lebih tinggi dan kadar kolesterol HDL yang lebih rendah.
Baca Juga: 11 Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol, Kikis Lemak Pasca Lebaran
Disadur dari laman Veriwell Health, berikut kadar kolesterol normal berdasarkan jenis kelamin dan usia ("mg/dL" berarti "miligram per desiliter):
Pria di bawah 19 tahun normalnya kolesterol kurang dari 170 mg/dL, masuk ambang batas 170–199 mg/dL, dan tinggi jika lebih atau sama dengan 200 mg/dL.
Pria 20 tahun ke atas normal 125–200 mg/dL, ambang batas 200–239 mg/dL, tinggi lebih dari atau sama dengan 239 mg/dL.
Wanita 19 tahun ke bawah normal kurang dari 170 mg/dL, ambang batas 170–199 mg/dL, tinggi jika lebih atau sama dengan 200 mg/dL.
Wanita 20 tahun ke atas normal 125–200 mg/dL, batas 200–239 mg/dL, akan termasuk tinggi jika lebih dari atau sama dengan 239 mg/dL.
Baca Juga: 5 Manfaat Kucing dan Hewan Peliharaan Bagi Manusia, Bisa Menurunkan Kolesterol, Benarkah?
Kolesterol LDL Berdasarkan Usia & Jenis Kelamin
Pria 19 tahun ke bawah normal kurang dari 110mg/dL, ambang batas 110-129mg/dL, dan termasuk tinggi jika kolesterol lebih dari atau sama dengan 130mg/dL.
Pria 20 tahun ke atas normal kurang dari 100 mg/dL, batas 130-159 mg/dL, tinggi 160 -189mg/dL.
Wanita 19 tahun ke bawah normal kurang dari 110mg/dL, batas 110-129mg/dL, tinggi jika lebih dari atau sama dengan 130mg/dL.
Wanita 20 tahun ke atas LDL normal kurang dari 100 mg/dL, ambang batas 130-159 mg/dL, tinggi 160-189mg/dL.
Kolesterol HDL Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Pria 19 tahun ke bawah optimal jika lebih dari 45 mg/dL.
Pria 20 tahun ke atas optimal lebih dari 40 mg/dL.
Wanita 19 tahun ke bawah optimal lebih dari 45 mg/dL.
Wanita 20 tahun ke atas optimal lebih dari 50 mg/dL.
Seberapa Sering Harus Diuji
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kebanyakan orang dewasa yang sehat harus memeriksakan kolesterol mereka setiap empat sampai enam tahun.
Faktor risiko seseorang juga menentukan seberapa sering kadar kolesterol harus diperiksa. Orang dewasa yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes, atau obesitas perlu lebih sering diperiksa. Sama halnya semua orang dewasa harus lebih sering diperiksa seiring bertambahnya usia.
Anak-anak harus memeriksakan kolesterol mereka setidaknya sekali antara usia 9 dan 11 tahun, dan sekali lagi antara usia 17 dan 20 tahun.
Namun jika seorang anak memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau kelebihan berat badan atau obesitas, dokter anak mungkin merekomendasikan kadar koleterol diperiksa lebih cepat dan lebih sering.***
