Bulan Suci Segera Tiba, Inilah 4 Amalan Jelang Ramadhan Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

- 20 Maret 2023, 15:01 WIB
Bulan suci segera tiba, 4 amalan jelang Ramadhan yang dapat membuat manusia benar-benar suci berdasarkan tausiah Ustadz Abdul Somad/Instagram@ustadzabdulsomad_official
Bulan suci segera tiba, 4 amalan jelang Ramadhan yang dapat membuat manusia benar-benar suci berdasarkan tausiah Ustadz Abdul Somad/Instagram@ustadzabdulsomad_official /

DESKJABAR – Bulan suci Ramadhan segera tiba. Hanya dua hari lagi seluruh umat muslim di seluruh dunia termasuk di Indonesia, akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, sudah barang tentu setiap muslim dianjurkan untuk mempersiapkan diri agar memasuki bulan Ramadhan, keadaan diri benar-benar suci.

Berikut ini amalan – amalan yang dapat dilakukan sebelum bulan suci Ramadhan, sebagaimana dijelaskan Ustadz Abdul Somad yakni:

1. Amalan bertaubat kepada Allah SWT
2. Meminta maaf kepada sesama
3. Berbagi rezeki (sedekah)
4. Jangan lewatkan shalat sunat tarawih

Baca Juga: 20 Link Twibbon Ramadhan 2023+Cara Pasang: Desain Cantik, Islami, GRATIS Cocok untuk Medsos Anda!

Dikutip DeskJabar.com dari Youtube Ustadz Abdul Somad, tayang 1 Maret 2023 disebutkan, kepada Allah SWT taubatan nasuha, dan kepada manusia minta maaf, barulah kita bersih masuk ke dalam bulan suci Ramadhan

1. Taubatan nasuha kepada Allah SWT

Bagaimana cara bertaubat? UAS menjelaskan untuk membersihkan segala salah, khilaf dan buat dosa yang paling bagus adalah mandi taubat, sebagaimana biasanya melakukan mandi wajib pada umumnya, dan lalu kemudian berwudhu dengan niat karena Allah.

Apabila sedang mendapat qadha, tidak boleh terkena air, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan, ambil tanah yang bersih lalu, lakukan tayamum.

Setelah melakukan mandi taubat dan berwudhu selanjutnya lakukan shalat sunat taubat dua rakaat. ”Usholli sunnatan taubat rokataini lillahita’ala”.

Waktu pelaksanaan shalat sunat taubat, dapat dilakukan pagi hari, siang hari, atau malam hari

Baca Juga: Berkunjung ke Kota Banjar, Cobalah 4 Kuliner Favorit dan Hits Ini: Sate, Soto + Bakso dengan Cita Rasa Mantap

“Saya kalau malam hari diawali dengan shalat sunat wudhu, kemudian shalat sunat taubat, dilanjut dengan shalat sunat tahajud, lalu kemudian shalat sunat hajat,” ujar UAS.

lebih jauh UAS menjelaskan, mintalah segala hajat-hajat kita kepada Allah SWT, jangan minta ke dukun, jangan minta ke setan, mintanya kepada Allah “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iiin” tegasnya.

Setelah mandi bersih wudhu, shalat sunat taubat lanjut UAS, lalu minta ampun kepada Allah, dengan membaca istigfar.

“Mudah-mudahan Allah mengampunkan dosa-dosa kita semua,” ujarnya.

“Kalau manusia hanya sekedar kulit, daging, bulu, kuku, manusia sama dengan kambing, manusia ini ada ruhnya, ruhnya titipan Allah. Mereka ini bertakbir, bertahmid, bertasbih, ada orang-orang sholeh, maka dengan kebersamaan ini menyebabkan turunnya rahmat dari Allah SWT,” jelasnya.

Kemudian UAS juga dalam tausiahnya mengatakan kiat sehat dan kuat, yakni berdoa bersama berjamaah, memohon kepada Allah SWT.

Baca Juga: Ramadhan 2023 Sebentar Lagi, Ustadz Adi Hidayat Sampaikan Doa Pendek Nabi Muhammad SAW Saat Sambut Bulan Suci

2. Meminta maaf kepada manusia

Yang harus dilakukan menjelang tibanya bulan suci Ramadhan, meminta maaf kepada sesama (keluarga, kerabat, sahabat, tetangga, maupun masyarakat dilingkungan sekitar), mohon dimaafkan atas segala kesalahan, tindakan, perbuatan, maupun lisan.

3. Berbagi rezeki (sedekah)

Selanjutnya amalan yang ketiga, siapkan makanan untuk bersedekah kepada fakir miskin dan dhuafa untuk berbuka puasa, dibagikan 30 menit menjelang maghrib.

“Barang siapa memberikan makanan saat berbuka puasa kepada orang yang sedang berpuasa, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang puasa,” ucapnya.

Janganlah memberikan makanan kepada anak yatim, fakir miskin, dhuafa pada malam hari, tetapi berikanlah makanan itu sesaat menjelang berbuka puasa.

Lalu UAS dalam tausiahnya mengatakan, makan dan minumlah diniatkan untuk menegakkan tulang belakang, agar kuat melaksanakan shalat tarawih.

“Makanlah jangan berlebihan, karena orang yang berlebih lebihan saudaranya setan,” katanya.

Kemudian UAS juga menganjurkan membayar zakat menjelang Ramadhan, melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Nasional, tujuannya adalah agar orang-orang yang lemah dapat melaksanakan ibadah puasa ramadhan.

Baca Juga: Berbuka Puasa Ramadhan dengan Puding Lumut Mentega Ala Chef Yuda Bustara, Rasanya Seenak Itu

“Tidak diakui sebagai orang mukmin, tidur dalam keadaan perut kenyang, sementara anak yatim, fakir miskin dan dhuafa dalam keadaan kelaparan,” ucapnya.

Keimanan seseorang tidak diukur dengan sorbanmu, jubahmu, bajumu, sujudmu, tetapi iman diukur dengan perasaaan.

Pandai-pandai merasakan perasaan orang lain, kamu tidak beriman, sampai kamu menyayangi saudaramu, sama seperti sayang pada diri sendiri.

“Lahaulawalakuwata ilabillahilaliyilaziim” diucapkan setelah bersedekah atau ketika mendapat ujian berupa pujian dari manusia, kamu hebat, kamu berkuasa, kamu kaya, kamu kuat ini ujian dari Allah.

“Lahaulawalakuwata illabilla hilaliyilazim diucapkan setelah bersedekah,” tambahnya.

Tujuh golongan orang yang mendapat naungan di padang Mahsyar, salah satu diantaranya, anak-anak muda yang tumbuh beribadah kepada Allah.

Kalau mau melihat Indonesia, melihat NKRI, bagaimana Nusantara 20 tahun yang akan datang, maka lihatlah wajah-wajah anak muda hari ini.

“Kalau anak muda cinta masjid, cinta habaib, cinta pengajian,mereka akan menjadi tentara yang menghidupkan masjid, Allahu akbar,” katanya.

Baca Juga: TERBARU di Tasikmalaya, 2 Kedai Bakmi yang Mienya Kenyal dengan Topping Ayam Melimpah

4. Setelah berbuka jangan tinggalkan shoolat Tarawih

Dalam tausiahnya UAS menjelaskan, setelah berbuka puasa jangan sampai tinggalkan shalat tarawih. 20 rakaat Imamnya Ubay bin Ka’ab, apa kata sayyidina Umar bin Khattab, 20 rakaat, 3 rakaat witir, 1 juz. Mereka tidak sanggup seperti apa yang dilakukan Nabi, sampai bengkak kakinya.

Pada masa Umar bin Abdul Aziz, bacaannya dipendekkan, rakaatnya ditambah jadi 36 dan witirnya 3 rakaat, sehingga menjadi 39 rakaat.

Makanya kata ulama Syaikh Athiyah Sohor Mesir, tarawih itu, kalau ayatnya panjang, rakaatnya sedikit, kalau ayatnya pendek, rakaatnya banyak, itu kaidah tarawih.

“Shalat tarawih jangan sampai nggak ada tumakninahnya, jangan sampai nggak ada makhorijul hurufnya,” ucap UAS.

Selengkapnya tausiah UAS dapat disimak pada channel youtube @ustadzabdulsomad dengan judul Amalan Paling Bagus Menyambut Ramadhan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Ustadz Abdul Somad Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x