Pada masa Umar bin Abdul Aziz, bacaannya dipendekkan, rakaatnya ditambah jadi 36 dan witirnya 3 rakaat, sehingga menjadi 39 rakaat.
Makanya kata ulama Syaikh Athiyah Sohor Mesir, tarawih itu, kalau ayatnya panjang, rakaatnya sedikit, kalau ayatnya pendek, rakaatnya banyak, itu kaidah tarawih.
“Shalat tarawih jangan sampai nggak ada tumakninahnya, jangan sampai nggak ada makhorijul hurufnya,” ucap UAS.
Selengkapnya tausiah UAS dapat disimak pada channel youtube @ustadzabdulsomad dengan judul Amalan Paling Bagus Menyambut Ramadhan.***