Kebanyakan truk atau kontainer pengangkut mobil listrik dalam pengirimannya adalah truk yang masih menggunakan bahan bakar fosil atau bensin. Itu berarti pada tahapan ini ada jejak karbon atau biaya karbon yang harus dikeluarkan.
3.Tahapan Pengisian Batere
Mobil listrik yang menggunakan batere sebagai penggerak utama, memiliki batas maksimum penggunaan. Pada saatnya daya habis maka batere harus diisi ulang atau di charge dengan alat-alat yang sudah disediakan.
Di sejumlah negara, pengisian ulang bisa dilakukan di rumah atau di terminal-terminal yang sudah disediakan di area-arer tertentu. Termasuk di Indonesia.
Sayangnya, sumber listrik yang digunakan di terminal-terminal tersebut, sebagian besar berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil yakni batubara.
Meski demikian, secara keseluruhan, penggunaan mobil listrik jauh lebih baik dibanding mobil konvensional berbahan bakar bensin.
Mengutip laman Kementerian Lingkungan Hidup melaporkan bahwa emisi kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor berbahan bakar bensin, berkontribusi sebesar 70% terhadap pencemaran Nitrogen Oksida (NOx), Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2) dan Partikulat (PM) di wilayah perkotaan.***