Gaya Hidup Anak Remaja (Bagian 2), Anak Muda 1980-an Keranjingan Break Dance

- 29 September 2022, 20:42 WIB
Kamera instan polaroid yang pernah berjaya pada tahun 1980an. Kamera ini menjadi cikal bakal kamera digital yang kita kenal sekarang.
Kamera instan polaroid yang pernah berjaya pada tahun 1980an. Kamera ini menjadi cikal bakal kamera digital yang kita kenal sekarang. /Dicky Harisman/DeskJabar.com/


DESKJABAR
-  Tulisan pertama mengulas tentang Feysen dan Majalah yang digandrungi anak muda pada era 1980an.

Selain dua hal di atas masih ada gaya hidup anak muda di tahun 1980 an yang masih kita ingat, mari kita ulas satu persatu.

  1. Hobi Otomotif untuk kalangan tertentu

Paruh tahun 1980an di kalangan anak muda yang hobi kebut-kebutan di jalanan ada kegiatan slalom test dan drag race. Ketangkasan mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat ini menjadi sebuah event otomotif yang menarik di kalangan muda yang selalu ditunggu.

Venue untuk ketangkasan driving ini biasanya di jalanan besar, di Kota Bandung pada tahun 1980an event yang cukup bergengsi sekaligus ngeceng gebetan ini diselenggarakan di Jalan Diponegoro depan Gedung Sate Bandung.

Baca Juga: Lesti Kejora Laporkan Rizky Billar ke Polisi dan Ancam Seret Suaminya Itu ke Bui, 15 Tahun Penjara Menanti

Mobil-mobil  tahun 1980an dari pabrikan Jepang seperti Toyota Corolla DX, Mitsubishi Gallant, Suzuki Jimny hingga ke Honda Civic diturunkan di arena ini.

  1. Konser Musik

Maraknya industri rekaman di tanah air pada tahun 1980an dibarengi juga dengan show-show yang diselenggarakan di berbagai panggung dan berbagi kota di Indonesia.

Beberapa konser musik seperti “Rock Siang Bolong”, "Sunday Jazz In Campus', “Jazz Goes To Campus “ dan  “Jarum Super Ngabuburit” digelar di paruh waktu ini.

Gak tanggung-tanggung, penyanyi grup band papan atas tampil di konser massal tersebut. Semuanya serba gemerlap dan ada di era 1980.

Baca Juga: Gaya Hidup Anak Remaja 1980-an (Bagian 1): Musik, Fesyen, Majalah, Otomotif dan Celana Baggy Menjadi Trend

  1. Hobi musik dan nonton video

Anak muda 1980an dikenal sangat suka mendengarkan bahkan memainkan musik. Tidak aneh, perkembangan musik di Indonesia dan mancanegara pada paruh waktu itu tumbuh sangat subur.

Hampir tiap tahun album rekaman baru keluar, menandakan produktivitas musisi yang sangat tinggi.

Pada tahun 1980an media untuk mendengarkan musik kebanyakan dari pita kaset, sebelumnya pada tahun 1970 masih mempergunakan piringan hitam dan pemutar real tape.

Teknologi video berkembang dan menjamur  di era tahun 1980an. Perangkat video player yang pertama dirilis oleh perusahaan elektronik raksasa SONY dengan produk Video Sony C-7  yang melegenda.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Harga untuk film video saat itu masih mahal, beberapa usaha rental video pun bermunculan tujuannya agar masyarakat tidak usah membeli film video yang dianggap mahal.

Harga untuk menyewa sebuah film video saat itu sebesar seribu perak per hari.

  1. Kamera instan polaroid merebak

Teknologi kamera analog sebelum pindah teknologi ke digital seperti sekarang ini pada tahun 1980an pernah mengalami perkembangan setelah perusahaan Polaroid mengeluarkan kamera instan yang hasil fotonya bisa langsung jadi dan dinikmati.

Namun karena perangkat ini kala itu terhitung mahal, kondisi ini dimanfaatkan para tukang foto keliling terutama di tempat wisata sebagai peluang mencari uang.

Baca Juga: Hook Entertainment Berikan Klarifikasi Terkait Isu Kencan Park Min Young, Hook : Sudah Putus... 

Jika ada wisatawan yang datang ke suatu tempat wisata, maka tukang foto keliling ini dengan gesit menghampiri wisatawan untuk diambil fotonya.

Satu kali hasil foto dihargai seribu rupiah. 

  1. Tarian patah-patah (break dance) menjamur pada tahun 1984

Dekade tahun 198 an pernah dihebohkan dengan anak muda yang keranjingan tarian patah-patah atau tarian kejang yang dikenal dengan nama break dance.

Tarian jalanan  populer di Amerika ini sontak menyebar ke penjuru dunia, termasuk ke Indonesia.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Entah siapa yang memulai, menjelang sore anak muda turun ke jalanan memainkan tarian jenis ini.

Gaya berpakaian lengkap dengan tape compo yang ditenteng di pundak atau ditempatkan di trotoar jalan menjadi pemandangan yang khas.

Dalam waktu singkat penonton pun mengerumuni para dancer yang sedang berlaga di trotoar layaknya di atas panggung.

Kerjaan anak-anak muda ini kerap dibubarkan petugas keamanan karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

Baca Juga: El Clasico Indonesia Jilid Pertama BRI Liga 1 Bakal Berbeda: Persib Tengah Bangkit, Persija di Puncak Prestasi

  1. Merebaknya festival menyanyi dan vocal group

Pada tahun 1980 hingga 1989 beberapa festival lagu untuk penyanyi yang sudah punya nama di Indonesia diselenggarakan setiap tahun.

Banyak lagu hits yang muncul pada lomba-lomba nyanyi ini. Selain kelas penyanyi populer, ada juga beberapa Festival Pop Singer untuk mencari penyanyi berbakat.

Tak kurang dari lomba menyanyi tingkat kabupaten, provinsi pun kerap digelar di tanah air.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Yang masih ingat dalam pikiran kita adalah kegiatan vocal group yang mengandalkan kekuatan keseragaman vokal dari para personel grupnya.

Lomba atau Festival Vocal Grup menjadi salah satu kenangan yang memorable di tahun 1980an yang tidak akan pernah hilang dalam ingatan kita. (Tamat). ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah