Baca Juga: Liga Champion Liverpool vs Ajax, Kedua Kesebelasan bagai Langit dan Bumi
Saat itu, mangkok ayam banyak digunakan di kalangan kelas pekerja dan keluarga yang tinggal di pedesaan.
Karena dijual dengan harga yang sangat murah, mangkuk ini adalah alternatif yang terjangkau dari mangkuk mahal kelas atas yang memiliki desain phoenix dan naga .
Jika menelaah makna filosofisnya, ‘ayam’ dalam bahasa Hakka memiliki pengucapan yang mirip dengan ‘rumah’ atau ‘keluarga’.
Diyakini bahwa orang-orang percaya bahwa makan memakai Mangkok Ayam akan mendatangkan kemakmuran bagi keluarga.
Baca Juga: Oknum Pegawai BPK Jabar Dituntut 5 Tahun 6 Bulan Penjara di Pengadilan TIpikor Bandung, Barusan
Ayam jago juga melambangkan kerja keras, semangat juang, dan keluarga sejahtera.
Mangkuk ini berasal dari Provinsi Guangdong di Cina Selatan lebih dari satu abad yang lalu, dan dibuat oleh pengrajin Hakka yang secara individual mencetak dan melukisnya dengan tangan.
Dengan demikian, yang asli adalah satu-satunya, dan masing-masing memiliki perbedaan kecil dalam ukuran dan pola.
Mengapa ayam jantan dan bukan ayam betina? Nah, ini karena masyarakat Tionghoa yang patriarki saat itu lebih menyukai laki-laki daripada perempuan, karena melahirkan anak laki-laki berarti berkah besar bagi sebuah keluarga.