HATI HATI! Jangan Lakukan Ini Saat Ziarah Kubur, Ini Hukum Menurut Hadits Kata Ustadz Adi Hidayat

- 21 Maret 2022, 10:37 WIB
Ziarah kubur biasa dilakukan menjelang puasa Ramadhan. Ada hukum nya.
Ziarah kubur biasa dilakukan menjelang puasa Ramadhan. Ada hukum nya. /instagram @adihidayatofficial/

DESKJABAR - Beberapa hari lagi menjelang puasa Ramadhan, umat Muslim sudah ramai melakukan ziarah kubur. Sebetulnya apa hukum ziarah kubur menurut hadits.

 Ziarah artinya, kata Ustadz Adi Hidayat, kunjungan. Jadi sebetulnya ziarah itu tidak hanya ke kubur atau makam tapi bisa saja menemui orang yang masih hidup.

Ziarah kubur berarti berkunjung ke orang yang sudah meninggal.

Apa hukumnya ziarah kubur menurut hadits? Ustadz Adi Hidayat Lc, MA memiliki jawabannya.

Baca Juga: Hukum Ziarah Kubur Menurut Hadits, Arti Kata, Doa Ziarah, Larangan Wanita Ziarah Seperti Ini Kata Buya Yahya

Ia membahasnya dengan judul "Hukum Ziarah Kubur, Dilarang Jika Melakukan Ini, Ustadz Adi Hidayat LC MA" yang dirilis oleh kanal YouTube Audio Dakwah, 3 tahun lalu.

"Boleh mengunjungi yang sudah wafat? Boleh.  Caranya, yang dikunjungi kubur nya," kata Ustad Adi Hidayat.

Ziarah kubur dengan tujuan untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal dibolehkan. Kata Ustadz Adi Hidayat, Nabi pun mempersilakannya.

Memang dulu pada zaman jahiliyah, Nabi pernah melarang orang melakukan ziarah kubur.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Bisa Jadi Haram Jika Dilakukan Seperti Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

Alasannya kuat.  Karena dulu saat iman lemah ada kebiasan di zaman jahiliyah kalau ada orang meninggal,  yang ditinggalkan meratap - ratap untuk menunjukkan bahwa  orang yang wafat itu orang baik.

Tersan orang histeris saat ada yang meninggal.

"Saking populernya kesan bahwa yang meninggal dianggap baik sampai ada jasa penyewaan untuk nangis," jelas Ustadz Adi Hidayat.

"Begitu ada kebiasan itu jadilah kultur di masyarakat.  Jadi tradisi, maka karena tradisi itu kuat, iman menjadi lemah. Itu  pada awal - awal  sebelum ada penguatan tauhid. Maka Nabi melarang  ziarah kubur, untuk sementara," katanya lagi.

Namun setelah iman kuat Nabi pun mempersilakan ziarah kubur.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Apakah Syirik ? Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

"Artinya  bisa membedakan mana doa mana diskusi, mana ceramah mana ngobrol, atau mana yang bisa mendoakan dengan baik, mana yang bisa meningkatkan iman dan mana yang bisa  mengurangi iman," jelasnya.

"Antum mau ziarah ke wali songo boleh," tegasnya.

Lalu, apa yang dilakukan saat ziarah kubur itu? "Berdoa," katanya.

Tentu sebelum memanjatkan doa, terlebih dulu ucapkan salam, misalnya Assalamu'alaikum ya alhi kubur.

Atau bisa juga salam yang dianjurkan RAsulullah SAW.

Baca Juga: Hati-hati Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan 1443 H/2022 Bisa Menjadi Haram, Inilah Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian."

Setelah salam lalu berdoa Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu (untuk jenazah laki-laki). Atau "Allahummaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha" (untuk jenazah perempuan).

Artinya: "Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah laki-laki), berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya."

Ustadz Adi Hidayat mewanti-wanti agar saat ziarah kubur kita tak boleh meminta -minta kepada yang sudah wafat.

"Sambil pegang nisan tolong cucu saya mau lahiran tolong... Ngapain datang disitu yang di situ saja gak bisa keluar," kata Ustadz Adi Hidayat mencontohkan.

Itulah hal yang boleh dan dilarang dilakukan saat ziarah kubur. Wallahu'alam.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah