"Orang yang dilarang untuk melaksanakan puasa setelah malam Nisfu Sya'ban ini ciri nya adalah orang yang memulai puasa sunat setelah malam Nisfu Sya'ban," tegas Ustadz Abdul Somad.
Golongan orang yang dilarang berpuasa setelah malam Nisfu Sya'ban ini ciri yang paling utama adalah, orang yang baru saja melaksanakan puasa setelah malam Nisfu Sya'ban.
Dengan catatan, kalau orang dengan ciri tersebut ini di hari-hari sebelumnya tidak mengerjakan amalan puasa sunnah, jadi hanya setelah pertengahan saja melakukan puasa. Menurut Ustadz Abdul Somad itu tidak boleh.
"Itu yang tak boleh. Selama ini dia tidak berpuasa, puasa rajab 1 2 3 tidak puasa, tiba-tiba setelah malam Nisfu Sya'ban dimulainya puasa. Itu lah yang tak boleh tuh," jelas Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan lebih lanjut mengenai arti hadist tersebut, yang mana ciri orang yang tidak boleh melakukan amalan puasa setelah Nisfu Sya'ban adalah orang yang sebelumnya tidak mengerjakan amalan puasa, tapi bagi orang yang melanjutkan puasa.
"Ibu bapa yang biasanya puasa senin-kamis yang kebetulan jatuh pada tanggal setelah malam Nisfu Sya'ban itu boleh. Atau sebelumnya mengerjakan puasa daud, boleh puasa. Apa selanjutnya yang boleh? mengqodho puasa," sambung Ustadz Abdul Somad.
Jadi, menurut Ustadz Abdul Somad orang yang boleh mengerjakan puasa setelah malam Nisfu Sya'ban adalah orang yang sebelumnya melaksanakan amalan puasa rutin, jadi tinggal melanjutkan. Atau bagi orang yang ingin mengqodho hutang puasa.
Begitulah ciri orang yang tidak diperbolehkan untuk mengerjakan amalan puasa setelah malam Nisfu Sya'ban sesuai dengan hadist yang di jelaskan oleh Ustadz Abdul Somad.***