Yang artinya, ”Ambilah dari harta mereka yang sudah masuk nisab sebagai sedekah.”
“Padahal di situ maksudnya zakat,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Kenapa disebut dengan sedekah? Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, sedekah berasal dari kata As Shidqu, kemudian beralih menjadi kata tasdik. Sesuatu yang benar dan membenarkan.
“Jadi bukti pembenaran iman seseorang, dia mau mengamalkan imannya membantu dia beramal shaleh. Mengamalkan perintah Allah adalah pembuktian dari iman. Karena itu, ketika dia membuat keputusan untuk berzakat, artinya dia membenarkan imannya karena Allah perintahkan zakat,” tutur Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Begini Tanda Allah Mencintai Kita, Jangan Mengeluh Kata Ustadz Adi Hidayat
Lebih lanjut Ustadz Adi Hidayat menerangkan bahwa Infak juga disebut sedekah (QS. 2:264)
“Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa tubthiluu shadaqatikum bil manni wal adza kaal-ladzii yunfiqu ri-aa-annaasi.”
Yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer).
“Nah infak tersebut disebut dengan sedekah. Gak boleh infak dengan ria. Infaknya masuk kategori sedekah,” kata Ustad Adi Hidayat.
Jadi, kata sedekah itu kata umum dari setiap amal kebaikan. Zakat sedekah, infak sedekah, termasuk sholat juga bagian dari sedekah karena amal saleh.