Tahukah Ada Apa di Tanggal 15 Januari Itu? Simak Penjelasan Selengkapnya Di Sini dengan Cermat

- 12 Januari 2022, 14:44 WIB
Ilustrasi dua kapal perang milik TNI AL berlatih di laut lepas.
Ilustrasi dua kapal perang milik TNI AL berlatih di laut lepas. /Antara/Fakhri Hermasyah/

DESKJABAR - Tanggal 15 Januari merupakan tanggal yang sangat berarti bagi bangsa dan negara ini.

Di tanggal itu pulalah bangsa Indonesia telah kehilangan sosok putra terbaiknya.

Sehingga setiap tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera.

Baca Juga: Adegan Cappadocia di 'Layangan Putus' Viral, Putri Marino pun Minta Maaf

Kala itu, di Laut Aru terjadi pertempuran sengit antara Pasukan Indonesia dan Belanda.

Pecahnya pertempuran tersebut di latarbelakangi Konferensi Meja Bundar atau KMB, yang dilanggar oleh Belanda.

Salah satu poin yang tercantum dalam konferesi tersebut adalah melepas Irian Barat dari koloni Belanda.

Namun nyatanya Belanda masih menguasai Irian Barat. Sehingga dibuatlah strategi pengintaian guna memastikan kekuatan pasukan Belanda.

Akses yang digunakan oprasi pengintaian tersebut, satu satunya jalan yang memiliki peluang besar yaitu melalui laut.

Presiden Soekarno mengeluarkan perintah Trikora (Tri Komando Rakyat) yang isinya adalah, Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua buatan Belanda kolonial.

Kemudian, Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia. Dan Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Baca Juga: Predator Seks Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati, Denda Rp 1 M, Aset Disita, Ini Kata Kriminolog

Bentuk dari Trikora tersebut disusunlah rencana pengintaian yang melibatkan ALRI dengan membentuk strategi oprasi.

Operasi yang diberi nama STC-9 (Satuan Tugas Khusus 9 Januari 1962) mulai melakukan koordinasi dan bergerak.

Tanggal 13 Januari 1962 operasi tersebut dilacarkan menggunakan 3 kapal RI yakni KRI Harimau, KRI Macan Tutul, serta KRI Macan Kumbang.

Ketiga kapal perang yang dimilik ALRI tersebut memulai oprasinya, dengan operasi mengintai kekuatan Belanda.

Tepat tanggal 15 Januari 1962, operasi itu terdeteksi Belanda sehingga memberi peringatan dengan menembakan senjata ke arah pasukan yang sedang melakukan pengintaian.

Belanda menembakan peringatan pertama ke kapal KRI Harimau yang ditempati oleh Kolonel Soedomo dan beberapa petinggi ALRI.

Akibat tidak ada persiapan yang matang, Komodor Yos Sudarso memerintahkan mundur dan putar balik.

Hal itu ditanggapi Belanda diartikan lain, maka tembakan pun kembali dilepaskan.

Baca Juga: KASUS SUBANG MEMANAS, Pengacara Danu Mau Kirim Kronologi ke Presiden, Rochman Hidayat: Korban itu Yosep-Yoris

Tragisnya tembakan senjata dari Belanda mengenai kapal yang ditumpangi Komodor Yos Sudarso, dan dia gugur.

Kemudian operasi itu diganti Kepemimpinannya, diambil alih sementara oleh Soedomo.

Soedomo langsung mendapat tugas melakukan operasi lanjutan, dengan diberi nama Operasi Mandala.

Hingga akhirnya, Irian Barat kembali dan bergabung di bawah naungan Negara Republik Indonesia (NKRI).

Sejak peristiwa itu setiap tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau Hari Dharma Samudera.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: mediajabodetabek.com tni.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah