Network
DESKJABAR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dedi Mulyadi menanggapi kasus pasca insiden tabrak lari di Nagrek yang menewaskan sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) pada tanggal 8 Desember 2021.
Sebagaimana diketahui kasus ini menimbulkan pembahasan serius, menjadi sorotan, publik pun dibuat tercengang.
Mantan Bupati Purwakarta itu berpendapat bahwa insiden ini salahsatu insiden yang sangat luar biasa yang pernah ia dengar. Insiden ini harus menjadi pelajaran yang berharga bagi semua pihak.
Betapa tidak, pelaku yang merupakan oknum TNI membuang mayat ke sungai dan membuang orang dengan pemikiran tak berakhlak.
Peristiwa yang tragis, dramatis, tidak masuk akal, membuang mayat ke sungai dan membuang orang dalam keadaan hidup. Ini adalah sebuah kepanikan yang melahirkan guncangan bagi publik Indonesia.
Dedi menegaskan, insiden ini adalah pelajaran bagi semua orangtua, termasuk juga yang diposisikan sebagai anak (remaja). Orangtua dituntut untuk lebih hati-hati mengawasi anak-anaknya untuk bepergian. Terlebih lagi dalam pemberian kebijakan pemberian izin berpacaran.
"Ini pelajaran bagi semuanya. Bagi orang tua harus bijak juga menyikapi anak yang sedang puber. Dan untuk anak-anak muda yang sedang puber, kalau bepergian tetap harus meminta izin dari orang tuanya. Izin dari orangtua harus, apalagi anak-anak dibawah umur," imbuhnya seperti dikutip Desk Jabar dari tayangan YouTube, Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada 30 Desember 2021, dengan judul 'Ada Tulisan Salsa Bermotif D4R4H di Dinding Kamar | Videografer Lari Ketakutan Bikin Kang Dedi Heran.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terupdate Hari Ini dan Besok, 5-6 Januari 2022
"Saya berharap pasca insiden ini ada hikmah besar yang bisa diambil," tukasnya menambahkan.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, mantan anggota dewan yang fokus membidangi lingkungan itu, turun gunung melihat fenomena kasus Nagreg yang menyita perhatian publik.
Dedi datang ke lokasi kejadian hingga mengunjungi kediaman orangtua Salsabila. Dia mengamati tempat kejadian perkara dan mencari informasi kepada orang di sekitar.
Dedi sempat berbincang mengenai kronologi singkat insiden tersebut. Tak lama kemudian, ia diantar untuk mengunjungi rumah orangtua korban, Salsabila.
Terlihat Dedi menyusuri gang menuju rumah orang tua Salsabila.
Kebetulan mereka (orangtua Salsabila) sedang berkumpul di tengah rumah. Dedi mulai masuk dan mengucapkan salam.
Dedi menyampaikan belasungkawa. Terlihat pancaran penuh luka dari wajah mereka (kedua orangtua Salsabila). Dedi pun berempati dan sebisa mungkin mengusap kesedihan mereka.
Disana Dedi mencoba mencari tahu kondisi mencari tahu kehidupan keluarga korban.
Pada agenda kunjungan itu, Dedi tiba-tiba meminta Jajang (48), ayah Salsabila untuk melihat kamar Salsa. Keinginan kuat ingin mengunjungi kamar almarhumah tersebut, ternyata benar ditemukanlah sesuatu di kamar itu.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terupdate Hari Ini dan Besok, 5-6 Januari 2022
Ada sesuatu yang aneh disana. Tetiba dia tercengang karena melihat hal aneh berbau mistis pada salah satu tulisan di dinding kamar tersebut.
Dalam pantauan DeskJabar, huruf SALSA itu terlihat aneh jika dibandingkan dengan tiga tulisan huruf yang lainnya. Huruf SALSA yang diukir pilok berwarna merah terlihat berbeda sendiri. Tinta pada huruf SALSA itu seperti seolah ada darah yang bercucur.
Dedi menatap lama dan memegang tulisan SALSA itu. Wajahnya tampak serius seperti sedang menerawang sesuatu.
Entahlah, apa dari arti dari penemuan itu. Apakah memang merupakan pertanda akan sesuatu hal yang saat ini sudah terjadi dengan Salsabila atau mungkin yang lebih-lebih dari itu. Dedi tidak menyimpulkan lebih.
Yang jelas Dedi tampak serius menyikapi penemuan tersebut di kamar Salsabila.***
