Belajar dari Tragedi Vanessa Angel: INILAH 10 Cara Berkendara di Jalan Tol untuk Menghindari Kecelakaan Fatal

- 4 November 2021, 21:46 WIB
Polisi memeriksa mobil Pajero Sport Vanessa ANgel yang hancur akibat kecelakaan di jalan tol Jombang, Kamis 2 November2021.
Polisi memeriksa mobil Pajero Sport Vanessa ANgel yang hancur akibat kecelakaan di jalan tol Jombang, Kamis 2 November2021. /Tangkapan layar YouTube/Fitra Eri/

6. Over speed: Di ruas jalan tol yang kosong, melaju dengan kecepatan 100 km perjam memang rasanya seperti pelan. Harap diingat, jarak pengereman dari 100 km perjam sampai 0 (berhenti) itu 45 sampai 50 meter. Jika kecepatan dinaikkan menjadi 200 km perjam jarak itu bukan 90 meter tapi 200 meter baru mobil bisa bethenti. 

Baca Juga: Polisi Beberkan Kecepatan Mobil yang Ditumpangi Vanessa Angel dan Suami yang Alami Kecelakaan

Over speed juga membuat mobil lebih sulit dikendalikan jika tiba-tiba mobil melintir atau tiba-tiba harus mengerem mendadak atau harus bermanuver,  jauh lebih sulit dikendalikan. 

Yang  paling aman berkendara di jalan raya adalah mengikuti flow mobil yang lain jangan lebih cepat karena perbedaan kecepatan inilah yang membuat kecelakaan terjadi

7. Tidak menjaga jarak aman: Hal ini sangat berkontribusi pada saat terjadi kecelakaan beruntun. Menjaga jarak aman adalah keharusan. Gunakan metode waktu detik. Mobil kita minimal harus berada 2 detik dari kendaraan di depan jika keadaan kering. Jika keadaan basah minimal 3 detik ke depan jangan lebih dekat. 

Bagaimana cara menghitung 2 detik, atau 3 detik?. Caranya, jika mobil di depan kita melewati satu patokan misalnya tiang listrik, rumah  atau pohon, dalam hati kita menghitung sesuai hitungan detik. Mislanya 1 detik, dua detik, tiga detik. Jika mobil lita melewati patokan itu sesuai hitungan kita, berarti mobil kita aman. 

Jika dalam keadaan macet, patokannya jika kita tidak bisa melihat ban belakang mobil di depan berarti jarak kita terlalu dekat. 

8. Hiang konsentrasi: Penyebabnya bisa macam-macam . Yang paling sering karena distraction atau gangguan. Bisa datang dari penumpang, dari anak yang mengganggu, atau melakukan aktivitas lain sambil nyetir seperti makan, mengguanakan HP. Itu semua bukan hanya mengganggu pikiran tapi juga pandangan kita. Jadi hinfari melakukan hal itu selama menyetir. 

9. Lelah/mengantuk: Hal ini sangat manusiawi  tapi juga  sangat berbahaya. Cara mencegahnya, jika perjalanan jauh usahakan ada driver pengganti setiap dua jam atau tergantung datangnya kantuk. 

Dan sebisa mungkin menyetirlah  di jam biologis kita. Misalnya kalau kita bangun di pagi hari maka usahakan mulai nyetir di pagi hari jangan berkendara di tengah malam dimana kita biasa tidur. 

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah