DESKJABAR - Kemampuan varian baru N439K asal Skotlandia, untuk menghindari antibodi dapat berdampak pada efektivitas vaksinasi Covid-19. Sejauh ini, vaksin Covid-19 bertujuan menguatkan antibodi terhadap virus SARS-CoV-2.
Ahli epidemiologi dari Universitas Andalas di Sumatra Barat Defriman Djafri, Ph.D, mengemukakan hal itu sebagaimana dilansir Antara, Jumat, 26 Maret 2021.
"N439K mampu menyiasati atau menghindari antibodi dan ini akan berdampak terhadap vaksinasi ke depan," ujar Defriman Djafri.
Baca Juga: Pelaku Usaha Terdampak Pandemi Covid-19 Silakan Datang ke Pusat Pemulihan UMKM Kota Bandung, Gratis
Ia menuturkan kemampuan N439K untuk menghindari antibodi itu bisa menjadi suatu tantangan bagi program vaksinasi Covid-19 ke depan. Soalnya, bisa saja varian ini tidak mempan terhadap vaksin yang ada saat sekarang.
Defriman Djafri meminta, efikasi vaksin harus dievaluasi secara berkala. Epidemiologi genetik perlu mengkaji secara detail bagaimana varian virus itu dengan faktor risiko genetik dan interaksinya terhadap lingkungan.
Selain itu, kata dia melanjutkan, peneliti perlu terus melakukan surveilans genom dan pemantauan mutasi virus.
Penelitian untuk pengurutan genom menyeluruh (whole genome sequencing) virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 harus segera dirampungkan di Indonesia agar peta varian virus dan genom bisa diurutkan.
Baca Juga: Diekspor ke 16 Negara, Porang Indonesia Berpotensi Besar Jadi Komoditas Mahkota