DESKJABAR - Komoditas porang Indonesia diminati banyak negara. Hal itu ditandai dengan meningkatnya permintaan ekspor porang untuk bahan pangan alternatif dan bahan baku kosmetik.
"Komoditas porang dalam bentuk tepung dan chips saat ini diekspor ke 16 negara. Antara lain, China, Jepang, Thailand, Taiwan, dan Myanmar," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka talkshow Strategi Pengembangan Porang sebagai Komoditas Mahkota di Kota Bogor, Kamis, 26 Maret 2021.
Menurut dia, beberapa negara lain masih meminta kepada Indonesia untuk mengekspor komoditas porang ke negaranya. Komoditas porang pun memiliki potensi besar sebagai komoditas mahkota.
"Diskusi porang pada hari ini adalah sesuatu yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk menjadikan kehidupan lebih baik pada sektor pertanian," kata Syahrul Yasin Limpo yang dilansir Antara, Kamis malam.
Ia pun menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian menerapkan lima cara bertindak (5 CB) untuk mewujudkan peningkatan komoditas porang, mulai dari hulu hingga hilir.
Kelima CB tersebut adalah:
- CB 1 mengembangkan kapasitas peningkatan produksi,
- CB 2 berkaitan dengan pangan lokal,
- CB 3 penguatan cadangan dan sistem logistik pangan,
- CB 4 pengembangan pertanian modern,
- serta CB 5 adalah gerakan tiga kali ekspor (Geratieks).
Baca Juga: Dokter Reisa Broto Asmoro: Boleh Selfie Seusai Vaksinasi Covid-19, Tapi Jangan Posting Sertifikatnya
Menurut Syahrul Yasin Limpo, semua CB itu dilaksanakan dengan sistem kerja extraordinary serta penuh keyakinan dan optimisme untuk menjadikan pertanian Indonesia semakin diperhitungkan.
Pemerintah siapkan teknologi modern
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, Fadjri Djufri menyatakan, pemerintah telah menyiapkan teknologi modern untuk mengakomodasi kepentingan produksi komoditas porang dari hulu sampai hilir.