DeskJabar – Pengembangan pengusahaan komoditas Porang dalam skala cukup besar, dilakukan di Jawa Barat pada musim tanam akhir tahun 2020 ini. Pengusahaan komoditas yang hasilnya menggiurkan ini, dilakukan atas inisiatif Pemprov Jawa Barat untuk memberikan peluang usaha bagus bagi masyarakat.
Pengembangan agribisnis yang mengarah Agroindustri komoditas porang di Jawa Barat ini, mendapat perhatian serius Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja. Ia hadir pada Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Substitusi Impor Produk Tanaman Pangan (Porang), di Bandung, Selasa, 13 Oktober 2020 malam.
Komoditas Porang di Jawa Barat sebenarnya sudah dibudidayakan namun jumlahnya terbatas dan masih sporadis, dengan pasar dan nilai jual yang bagus. Berhasilnya budidaya secara intensif di Jawa Timur dan Sulawesi dikabarkan banyak membuat petani menjadi kaya,
Porang merupakan tanaman pangan umbi-umbian yang umur panennya sekitar setahun, dari 1 hektare pengusahaan komoditas Porang, nilai jualnya bernilai ratusan juta rupiah. Pembudidayaan diarahkan dilakukan pada kawasan hutan rakyat berpola agroforestry, sehingga masyarakat yang dapat mengambil manfaat ekonom sambil menjaga pelestarian lingkungan hidup.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat selaku penyelenggara, berkolaborasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam pengembangan produksi komoditas Porang ini. Sekaligus membuat jaringan terintegrasi antara kelompok pembudidaya pada banyak kabupaten, eksportir calon pembeli, yang ditunjang lembaga fasilitas pembiayaan.
Baca Juga: Perkuat Kepastian Pasar dan Jaringan Agribisnis Porang di Jawa Barat
Baca Juga: Tanah Pertanian, Harta Tak Ternilai Harganya
Baca Juga: Mangga Gedong Gincu Potensial Diekspor ke Jepang
Jaminan pemasaran