Update Gunung Merapi, Sebagian Besar Warga Sudah Pulang ke Rumah Masing-Masing

- 28 Januari 2021, 10:20 WIB
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi barak pengungsian Merapi untuk mengecek logistik.
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi barak pengungsian Merapi untuk mengecek logistik. /Dok. Pemprov Jateng/

DESKJABAR - Sebagian besar warga sejumlah desa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang kemarin mengungsi akibat aktivitas Gunung Merapi, sudah pulang kembali ke rumah mereka masing-masing. 

"Pagi hari ini jumlah pengungsi di barak Glagaharjo tinggal lima jiwa, Yang lainnya sudah pulang kembali ke rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Kamis, 28 Januari 2021.

Antara memberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelumnya mengevakuasi warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi ke barak pengungsian di masing-masing kelurahan. 

BPBD Kabupaten menempuh upaya evakuasi tersebut setelah terjadi 52 kali awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu, 27 Januari 2021. Warga kelompok rentan di tiga titik rawan di tiga kelurahan dievakuasi ke barak pengungsian pada Rabu sore hingga Kamis dinihari.

Baca Juga: Demi Keadilan Informasi KLHK Bantah Keras Tudingan Obral Izin di Era Jokowi, Ini Datanya

Menurut Makwan, warga kelompok rentan yang terdiri atas lansia, balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta disabilitas tersebut dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

"Untuk warga rentan di Kelurahan Umbulharjo dievakuasi ke barak pengungsian Plosokerep dan warga Kalitengah Lor di barak Kelurahan Glagaharjo. Kedua kelurahan tersebut berada di Kecamatan Cangkringan," tutur Makwan.

Makwan mengungkapkan, warga rentan Dusun Turgo yang dievakuasi di Barak Utama Kelurahan Purwobinangun, Barak Rentan Purwobinangun dan SD Negeri Tawangharjo sebanyak 145 jiwa.

Baca Juga: Presiden IOC Thomas Bach : Olimpiade 2020 Tokyo Tetap Bakal Digelar Tahun ini

Jumlah itu terdiri atas 19 lansia laki-laki, 14 lansia perempuan, 33 laki-laki dewasa, 43 perempuan dewasa, 19 anak laki-laki, 13 anak perempuan, 1 bayi laki-laki, 1 balita laki-laki, 2 balita perempuan, dan 1 ibu hamil.

Untuk pengungsi warga rentan di Dusun Ngrangkah yang dievakuasi ke Barak Barak Plosokerep Umbulharjo, Cangkringan, sebanyak 10 jiwa terdiri atas 2 dewasa, 5 anak, dan 3 balita. Semua masih dalam satu keluarga.

Pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor yang sebelumnya dievakuasi ke Barak Gedung PNPM Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan sebanyak 41 jiwa. Perinciannya, 5 lansia laki-laki, 19 lansia perempuan, 12 laki-laki dewasa, 9 perempuan dewasa, 2 anak laki-laki, 1 balita laki-laki, dan 1 balita perempuan.

Makwan mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia

Baca Juga: Besi Pembatas Jalan Tol Digondol Pencuri, Polresta Cirebon Bekuk Dua Tersangka

Baca Juga: Heboh, Bantuan Daging Ayam Potong Diganti Ayam Hidup, Ini yang Dilakukan Polres Cianjur

Makwan juga menjelaskan, semua aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III untuk dihentikan. Kawasan Wisata di wilayah Sleman yang di tutup sementara; Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo.

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah