Info Covid-19 Dunia, Distribusi Vaksin yang Adil Antarnegara Terancam karena Hal Ini

- 18 Januari 2021, 23:40 WIB
MENURUT Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, ego negara dapat menghambat distribusi vaksin ke negara yang di bawah kesepakatan Covax.
MENURUT Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, ego negara dapat menghambat distribusi vaksin ke negara yang di bawah kesepakatan Covax. /Pixabay/Alexey Hulsov

DESKJABAR - Dunia berada di ambang "bencana kehancuran moral yang dahsyat" dalam pendistribusian vaksin Covid-19 secara adil. Itu karena adanya kecenderungan nasionalisme dan ego negara dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan kekhawatirannya itu pada pembukaan pertemuan Dewan Eksekutif WHO tahunan yang dilakukan dalam format virtual, Senin, 18 Januari 2021. 

"Cara-cara semacam 'aku lebih dulu" itu membuat orang-orang paling miskin dan paling rentan di dunia berada dalam risiko," kata Tedros sebagaimana dilansir Antara, Senin.

Baca Juga: Vaksin Covid-19, Perbasi dan PASI Susul 18 Federasi Olahraga Ajukan Permohonan Menjadi Prioritas

Pada akhirnya tindakan-tindakan egois seperti itu, kata Tedros melanjutkan, hanya akan memperpanjang pandemi virus corona.

Tedros Adhanom mengatakan, skema pembagian vaksin dengan kesepakatan Covax yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 bulan depan, bisa terancam.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mempersiapkan program distribusi vaksin Covid-19 melalui Covax. Melalui fasilitas itu, sejumlah negara bisa mendapatkan akses vaksin secara aman, efektif, dan merata.

Baca Juga: Polisi : Tidak Ada Pelanggaran Protokol Kesehatan pada Acara Raffi Ahmad

Dia mencatat 44 kesepakatan bilateral Covax untuk penyediaan vaksin yang telah ditandatangani tahun lalu. Setidaknya 12 kesepakatan lain telah ditandatangani tahun ini.

Namun, menurut Tedros Adhanom Ghebreyesus, ego negara dapat menghambat distribusi vaksin ke negara yang menandatangani kesepakatan Covax.

Bahkan, ia khawatir akan tercipta skenario yang pada awalnya ingin dihindari seperti penimbunan, pasar yang kacau, respons yang tidak terkoordinasi, serta gangguan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Tedros, persaingan global untuk mendapatkan pasokan vaksin Covid-19 meningkat terutama setelah kemundulan varian baru virus corona yang lebih menular.

Baca Juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Membantu Pengungsi Korban Banjir Jember, Ini yang Ia Lakukan

Tedros mengutip contoh ketidaksetaraan bahwa lebih dari 39 juta dosis vaksin Covid-19 telah didistribusikan ke 49 negara berpenghasilan tinggi dan hanya 25 dosis yang diberikan ke satu negara miskin.

Untuk itu, Dirjen WHO mendesak negara-negara dan produsen vaksin untuk berbagi dosis vaksin Covid-19 secara lebih adil di seluruh dunia.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x