Network
DESKJABAR - Sebuah kota di China utara, Nangong menawarkan hadiah 500 yuan (Rp 1,1 Juta) untuk siapa saja yang melaporkan tentang penduduk yang belum mengikuti tes massal virus corona.
Tawaran dari pemerintah Nangong datang ketika jutaan orang di kota dan provinsi sekitar Hebei sedang mengikuti tes massal. Sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan wabah infeksi paling serius di China baru-baru ini.
Penawaran hadiah untuk informasi tentang nonkonformis politik atau sosial memiliki sejarah panjang di Tiongkok.
Baca Juga: Di Jawa Barat 20 Daerah Terapkan PSBB : Ini Penyebab Kota Cirebon Tidak Jalankan PPKM
Baca Juga: Covid-19 Kota Cirebon, Sekda Agus Mulyadi Memperpanjang Sewa Hotel Bagi Pasien Tanpa Gejala
China sedang melakukan perkerjaan besar dengan mengendalikan penularan virus melalui pelaksanaan langkah-langkah yang dianggap oleh beberapa orang ekstrim dan sangat mengganggu. Termasuk lockdown seluruh kota, pemantauan elektronik secara ketat terhadap pergerakan orang dan larangan bepergian ke dan dari bagian negara tersebut.
Sementara itu tes usap secara massal dilakukan di Urumqi, Ibu Kota Xinjiang. Otoritas kesehatan setempat masih akan terus melakukan tes massal terhadap warga Xinjiang.
Baca Juga: Garut Memerlukan Ruangan Besar dan Memadai Untuk Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19 Selanjutnya
"Pengulangan tes usap ini dilakukan agar bisa mendapati semua orang yang terinfeksi. Memang pada tes sebelumnya seseorang dinyatakan negatif, tapi ada kemungkinan positif saat dalam masa inkubasi," kata anggota satuan tugas anti epidemi Xinjiang, Zhang Yuexin, dikutip Antara dari Global Times, Rabu, 4 November 2020.***
