Kepolisian Metropolitan London Tangkap 155 Demonstrans Anti Karantina Wilayah dan Vaksin Covid-19

- 29 November 2020, 07:56 WIB
Ilustrasi Jembatan London, Inggris, saat pemberlakuan karantina wilayah.
Ilustrasi Jembatan London, Inggris, saat pemberlakuan karantina wilayah. /Pixabay/Queven/

DESKJABAR - Kepolisian Metropolitan London, Inggris, menangkap total 155 demonstran dalam gelombang unjuk rasa yang menentang karantina wilayah (lockdown) di Inggris dan yang menentang vaksin Covid-19, selama sepekan ini.

Seperti dikutip dari Reuters, Minggu 29 November 2020, unjuk rasa yang terjadi Sabtu, 28 November 2020,kembali berakhir ricuh. Polisi menangkap demonstran yang kedapatan menyerang petugas, merusak fasilitas publik, kepemilikan obat-obatan terlarang, dan melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Karantina wilayah di Inggris berlangsung sejak 5 November 2020 dan rencananya berakhir pada 2 Desember 2020. Ini merupakan karantina wilayah kedua yang diberlakukan Inggris setelah memberlakukan pembatasan wilayah pada Maret untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Chelsea vs Tottenham, Bisakah Murid Mengalahkan Guru Dipertandingan Minggu Malam ini?

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana tidak akan memperpanjang karantina wilayah, kendati sejumlah penasehat dan sebagian anggota parlemen menyarankan sebaliknya. Berdasarkan data Worldometer, terdapat 1,60 juta kasus positif Covid-19 di Inggris.

Sejumlah warga Inggris menentang karantina wilayah dan kebijakan pemerintah yang akan melakukan vaksinasi Covid-19. Bahkan sejumlah warga sudah menggelar beberapa kali unjuk rasa sejak September, saat karantina wilayah kedua baru direncanakan.

Kemarin, pengunjuk rasa berkumpul di sejumlah jalan di distrik perbelanjaan West End, di pusat London dan di St James's Park, dekat Westminster. Di kedua tempat itu, para pengunjuk rasa anti-karantina wilayah bergabung dengan kelompok yang menentang vaksin Covid-19. Jumlahnya diperkirakan antara 300 dan 400 demonstran.

Sejumlah pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Pertahankan Kebebasan, Pertahankan Kemanusiaan", "Tidak ada lagi kebohongan, tidak ada lagi topeng, tidak ada lagi penguncian".

Baca Juga: Covid-19 Dunia Tembus Angka 62,52 Juta Kasus, Indonesia Bertahan di Luar Daftar 20 Besar

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x