Penanganan Covid-19, Presiden Jokowi Minta Bio Farma Segera Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19

- 23 November 2020, 12:26 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 18 November 2020
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 18 November 2020 /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/

DESKJABAR - Bio Farma diminta mulai menyiapkan vaksin Covid-19 siap edar sebanyak tiga juta dosis mulai November 2020. Namun penggunaannya tetap menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BPOM bertugas mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) yang menyatakan vaksin aman untuk diproduksi dan disuntikkan kepada masyarakat.

Tahapan tersebut memerlukan waktu sekitar tiga minggu.

Baca Juga: Valentino Rossi Resmi Berpisah dengan Monster Energy Yamaha Seusai Laga Pamungkas GP Portugal

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat kabinet terbatas dengan topik "Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional", yang diikuti oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Negara, Senin, 23 November 2020.

Dikutip dari Antara, dalam rapat terbatas itu, Presiden Jokowi meminta laporan tentang perkembangan pembelian vaksin Covid-19.

"Saya minta laporan yang pertama mengenai vaksin, ini sampai di tangan kita kapan karena ini sudah prosesnya mestinya proses administrasi, pembayaran sudah dilakukan," kata dia.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka, Kalangan Sekolah di Kota Bandung Menyatakan Kesiapannya

Presiden Jokowi juga meminta laporan terkait dengan proses distribusi dan pengajuan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kemudian kesiapan vaksinasi juga sudah berapa persen, baik yang menyangkut proses distribusi, persiapan untuk cold chain, seller-nya seperti apa dan proses administrasi menuju ke tahapan-tahapan di BPOM dan berkaitan dengan emergency use authorization seperti apa," ujar Presiden.

Pemerintah Indonesia sudah meneken kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Cansino, masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin.

Vaksin itu rencananya diproduksi BUMN PT Bio Farma.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung 23-28 November 2020, Berikut Ini Persyaratan dan Lokasinya 

Uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak Agustus 2020 dan sudah ada 1.620 relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan simulasi vaksinasi virus Covid-19 terus dilakukan secara optimal di berbagai daerah.

Ia menyatakan rencana lanjutan untuk pengecekan simulasi tersebut. "Saya akan mengecek 1-2 kali lagi sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik," kata dia.

Baca Juga: Daniil Medvedev Juara ATP Finals, Setelah Menumbangkan Tiga Petenis Peringkat Tiga Besar Dunia

Presiden Jokowi pada Rabu, 18 November 2020, telah meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal "Harapan Keluarga" Kota Bogor.

"Paling penting menurut saya terus dilihat, dievaluasi mekanisme proses distribusi vaksin, yang menurut saya paling penting agar perjalanan vaksin ke daerah ini bisa berjalan aman dan lancar," ungkap dia.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x