Libur Akhir Tahun Diprediksi Jumlah Wisatawan Membludak. Saran Memilih Tujuan Wisata

19 November 2020, 08:39 WIB
Bersepeda menikmati hamparan sawah dan deretan gunung di jalur Cibodas, Kabupaten Bandung /Dendi Sundayana/

DESKJABAR – Pada masa libur sekolah, Natal, dan akhir tahun, diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak perlu ke tempat tujuan wisata yang besar guna mengantisipasi terjadinya kerumunan massa saat pandemi corona ini.

“Saya menganjurkan nggak usah ke destinasi wisata besar, tapi cukup selfie di spot-spot desa wisata," ujar - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Rabu, 18 November 2020, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kabar Gembira, LKPP Dorong Belanja Pengadaan untuk UMK. Simak Anggarannya

Syaiful memprediksi liburan akhir tahun jumlah wisatawan akan membludak, karena banyak anak-anak mengalami depresi karena menghadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ), karena itu dia memprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata pada di akhir tahun.

Untuk itu, Syaiful meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan destinasi wisata alternatif, seperti desa wisata di berbagai daerah, mengantisipasi membludaknya jumlah wisatawan saat liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru 2021.

Dia menjelaskan, usulannya tersebut untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan agar tidak membludak di tempat-tempat pariwisata besar saja yang bisa menyebabkan berkumpulnya orang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Dua Tahun Setelah Kecelakaan Fatal Bagaimana Nasib Boeing 737 Max. Ini Keputusan FAA

"Saya mohon kepada Mas Tama (Menparekraf Wishnutama Kusubandio) agar semua destinasi wisata bisa menyiapkan diri dengan baik karena hampir pasti momen libur panjang seperti tahun baru, termasuk liburan anak-anak selesai pertengahan semester," kata Syaiful.

Dia juga mengimbau masyarakat yang berwisata pada akhir tahun, termasuk pengelola objek wisata, agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar.

Sebab, menurutnya, bercermin saat libur panjang lima hari memperingati Maulid Nabi Muhammad akhir Oktober lalu, jumlah kenaikan penularan Covid-19 cukup tinggi, sehingga libur akhir tahun harus diantisipasi secara baik.

Baca Juga: Italia Susul Spanyol, Prancis, Belgia ke Semifinal UEFA Nations League

"Kemenparekraf harus memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara baik di tempat-tempat destinasi wisata. Mau tidak mau, harus siapkan semua destinasi sesuai prokes Covid-19," katanya.

Selain itu Syaiful Huda menegaskan bahwa Komisi X DPR RI sudah memiliki komitmen yang sama dengan Kemenparekraf agar pada 2021, desa-desa wisata akan menjadi destinasi penyangga untuk destinasi prioritas dan super prioritas.

Menurut dia, faktanya hanya desa wisata yang bisa melibatkan secara langsung dan memberdayakan masyarakat serta anak-anak muda bisa langsung kerja karena untuk destinasi wisata prioritas atau super prioritas harus menunggu investor.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler