Migrasi Siaran TV Analog ke Digital, Harga Set Top Box di Bandung Normal, Tidak Ada Lonjakan

28 Oktober 2022, 13:56 WIB
Siaran televisi swasta yang sudah berteknologi digital Full High Density (HD) sehingga memiliki resolusi gambar yang sangat detail/Dicky Harisman /

DESKJABAR - Regulasi pemerintah pada ketentuan migrasi siaran TV analog ke TV digital akan dimulai pada awal November 2022 ini

Bagi masyarakat yang telah memiliki perangkat televisi berbasis digital tentu tinggal menunggu seluruh migrasi dari analog ke digital saja.

Namun bagi masyarakat yang belum membeli televisi digital masih tetap bisa menerima siaran dari stasiun televisi degan menggunakan Set Top Box terlebih dahulu.

Baca Juga: Wahana Rekreasi Keluarga dan Wisata Alam di Karawang Wajib dicoba, Hits, Pesona Indah Ada Curug Instagramabl

Baca Juga: Kenapa Tuyul Kesulitan Mencuri Uang Dalam Bank dan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Ternyata Ini Alasannya

Alat converter dari penangkapan saluran digital yang bisa diterima pada pesawat televisi tabung biasa ini sudah banyak diproduksi secara masal dari berbagai brand.

Harga yang ditawarkan pun dari hari ke hari semakin ramah di kantong. Bahkan ada Set Top Box yang dijual seharga Rp 90.000.

Pantauan DeskJabar di beberapa toko elektronik yang ada di Bandung masih terhitung normal, belum ada lonjakan masyarakat yang membanjiri toko penyedia Set Top Box. Terlebih untuk membeli perangkat televisi berbasis digital baru.

Baca Juga: Biodata dan Profil Donna Wisnu Wardhana, Pemeran Otang Preman Pensiun 7, Hajar Toni di Kamar Mandi

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Siaran digital dipergunakan dalam frekuensi televisi karena memiliki keunggulan dari sisi gambar, suara dan teknologi lainnya.

Dengan teknologi telivisi digital, masyarakat bisa menyaksikan siaran favorit seperti pertandingan sepakbola, musik dan program lainnya secara lebih detail karena memiliki resolusi gambar yang sangat rapat.

Terlebih pada stasiun televisi yang sudah mengadopsi resolusi picture sekelas High Density (HD) seperti pada stasiun televisi Kompas TV HD, Indosiar HD, SCTV HD dan Moji HD.

Baca Juga: Mulan Jameela Cicipi Tahu Bulat Langsung dari Pabriknya di Tasikmalaya, Ini Komentarnya

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Penyuka tontonan olahraga seperti sepak bola akan dimanjakan dengan tontonan berkelas digital yang bisa ditonton secara gratis.

Beberapa stasiun nasional lainnya yang telah bermigrasi dan siap menjadi tontonan keluarga di rumah adalah MNC TV, RCTI, TV One, ANTV, NET TV, TVRI Sport, , TVRI Kanal 3, TVRI Nasional.

Selain itu beberapa stasiun televisi lokal pun sudah migrasi e siaran digital seperti PJTV, Bandung TV, RTV, Mentari , Inews, GTV, Asmaya Tv, Nusantara TV, Inspira TV, Persada Tv, PTV, Eka Tv, TVRI Jabar dan Sport One yang saat ini sedang melakukan siaran percobaan.

Baca Juga: Jadwal French Open 2022 Hari Ini Langsung di iNews TV, Rehan Lisa Akan Hadang Tuan Rumah di Perempat Final

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Selain dari televisi yang bisa ditonton selamanya tanpa harus membayar apapun, masyarakat juga punya pilihan untuk menonton televisi dari penyedia koneksi wify untuk internet yang digabung dengan program acara televisi.

Sayangnya banyak masyarakat tidak begitu tertarik dengan iming-iming bonus chanel televisi dalam paket koneksi internet ini. Alasannya gambar televisi digital yang diadopsi oleh televisi swasta seperti SCTV dan Indosiar sudah sangat detail dengan sistem suara yang bagus.

Terlebih bagi masyarakat yang membeli televisi digital dengan teknologi 4K yang gambarnya setara dengan teknologi blue ray.

Baca Juga: 'Satu Nusa Satu Bangsa', Lagu Wajib Nasional, Ini Lirik dan Penciptanya

Baca Juga: Inilah Tanda-tanda (Ciri) Bayi Sedang Diganggu Jin atau Makhluk Halus, Bunda Harus Tahu Ya

Bagi Yati, penduduk Margahayu Raya Bandung alasannya lain lagi, Karyawati di salah satu perusahaan swasta ini tidak begitu merespon kebijakan migrasi ini. Alasannya karena siaran televisi hanya itu-itu saja.

“Acara televisi sekarang itu kalau gak sinetron ya gossip artis. Saya sibuk bekerja di kantor,jadi saat pulang ke rumah tinggal istirahat, seringnya malah jarang nonton tv,” katanya memberikan alasan. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler