DESKJABAR - Sudah saatnya para santri meningkatkan kemampuan dalam mengadopsi teknologi digital. 5 juta santri dari 28 ribu pesantren sekarang ini potensial untuk dioptimalkan dalam program Santridigitalpreneur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan para santri dalam program Santridigitalpreneur Ini dibekali ilmu digitalisasi dengan tren kekinian.
Para santri tersebut dapat membuat banyak konten kreatif serta inovatif, namun tetap memiliki akhlakul karimah.
Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Kelurahan Ciamis, Gelar Lomba Nasyd dan Sholawat serta Bazar
"Target kita tiap tahun 20 persen dari tiap pondok pesantren bisa meningkatkan kemampuannya untuk mengadopsi teknologi digital," ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan di Ponpes Al Hasaniyah di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis 20 Oktober 2022.
Para santri yang jumlahnya sekitar 5 juta ini jika bergabung dalam program Santridigitalpreneur diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam teknologi digital sehingga memiliki daya saing.
"Target kita tiap tahun 20 persen dari tiap pondok pesantren bisa meningkatkan kemampuannya untuk mengadopsi teknologi digital," kata Menparekraf di Jakarta, seperti dikutip DeskJabar dari AntaraNews, Jumat 21 oktober 2022.
Menteri mencontohkan, salah satu pesantren yang mulai mengadopsi tata kelola ekonomi digital adalah Ponpes Al Hasaniyah di Sukabumi, Jawa Barat.
Santri di ponpes tersebut, kata Menteri, telah melakukan beberapa inovasi, antara lain mengelola toko daring, membangun jejaring teknologi informasi, juga mengekspor ikan hias ke Kanada, Jepang dan Malaysia.