2 Fakta Filosofi Semar Sebagai Makna Hidup Yang Belum Anda Ketahui, Begini Menurut Dr Fahruddin Faiz

25 September 2022, 18:29 WIB
Ilustrasi fakta filosofi tokoh Semar sebagai makna hidup. /id.pinterest.com/Abid Kecil /

 

DESKJABAR – Tahukah Anda tentang 2 fakta filosofi Semar sebagai makna hidup? Apa yang muncul di benak Anda tentang tokoh Semar ini?

Sosok Semar akan muncul di benak Anda sebagai sosok bapak anak-anaknya punakawan yang bernama Gareng, Petruk dan Bagong.

Atau tokoh Semar adalah karakter wayang yang biasanya muncul di setiap pertunjukan wayang Jawa Tengah, sosok Semar  memiliki kebijaksanaan dan kekuatan gaib yang sakral.

Bahkan sosok Semar dalam pewayangan adalah salah satu tokoh yang cukup nyentrik dan menarik perhatian, hampir semua orang pasti tahu seperti apa fisik Semar.

Baca Juga: Siapa Istri Pertama Dedi Mulyadi? Inikah Dia Pemicu Perceraiannya, Postingan Ini Sindirannya untuk Istri ke-2

Penjelasannya ada pada cerita versi naskah Purwacarita seperti yang diungkapkan oleh Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.

Melalui ceritanya mengapa Togog dalam pewayangan digambarkan mulutnya begitu besar, dan mengapa Semar bertubuh gemuk.

Awal sebuah cerita unik yang menyangkut asal-usul fisik Semar seperti yang sering kita lihat saat ini.

Awal cerita 3 bersaudara yang terdiri dari Togog, Semar, dan Batara Guru mengadakan kompetisi untuk menentukan siapa yang paling pantas menggantikan posisi Sang Hyang Tunggal.

Saat itu mereka bertiga menyepakati bagi siapa saja yang berhasil makan gunung, maka dialah yang pantas menggantikan posisi Sang Hyang Tunggal.

Akhirnya Togog maju pertama kali, ia makan gunung dengan cara langsung melahapnya, karena tidak muat, hal tersebut membuat bibir Togog robek.

Setelah melihat hal tersebut Semar kemudian sadar bahwa gunung tidak bisa dilahap mentah-mentah, Semar lantas menggunakan cara lain, ia memakan gunung sedikit demi sedikit.

Hingga kemudian berakibat pada perut Semar yang menggemuk, saat Batara Guru hendak memakan gunung.

Akhirnya mereka bertiga ketahuan oleh ayahnya, dan merekapun dimarahi lalu diusir ke bumi.

Faktanya dari cerita tersebut ternyata tokoh Semar memiliki banyak filosofi, di sini bukan tentang apa yang diajarkan Semar, melainkan apa yang ada pada diri Semar itu sendiri.

Berikut tentang 2 fakta filosofi Semar sebagai makna hidup menurut Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag. yakni:

Baca Juga: Hutang Pemerintah Indonesia 7000 Triliun, Bunga Harus Dibayar Per Tahun 400 Triliun, Kenaikan BBM Ditunda

1. Filosofi mama Semar

Fakta filosofi Semar sebagai makna hidup adalah dia memiliki nama asli Ismaya, artinya maya atau samar.

Tokoh Semar, bila hanya dilihat dengan mata telanjang, ia nampak tidak jelas/semu secara ilmu dan kebijaksanaan.

Bila Anda selami ternyata tokoh Semar menyimpan banyak mutiara pengetahuan yang sangat berharga.

Sesuatu yang berbanding terbalik dengan Batara Guru, ia mempunyai nama asli Manikmaya, di mana nama tersebut bermakna mutiara yang semu secara lahiriah, Batara Guru tampak seperti mutiara.

Meski demikian, bila diselami lebih dalam, Batara Guru tidak bisa mengimbangi mutiara pengetahuan yang tersimpan dalam diri Semar.

Maka dari perbandingan itulah, bila terjadi perdebatan antara keduanya, tokoh Semar selalu menjadi pemenang.

Tokoh Semar juga memiliki makna nama lain, yakni Badranaya, nama tersebut mengacu pada fungsi atau peran Semar.

Maknanya bila dikupas, nama Badranaya berasal dari kata Badra/Bebadra (artinya membangun dari bawah) dan Naya (artinya utusan dari atas).

Makna sederhananya, tokokh Semar ini adalah utusan tapi juga orang biasa yang harus menjalankan hidup dan kehidupannya.

Dan dalam proses mencari pengetahuan, tokoh Semar melakukan dengan upayanya sendiri sekaligus mendapat bantuan dari atas.

Menurut Fahruddin Faiz, bahwa para wali biasanya ‘Naya’, maksudnya mereka sering mendapat pengetahuan yang berasal dari ilham yang diberikan oleh Allah swt.

Sedangkan masyarakat awam memaknai ‘Badra’, seperti mereka belajar dan mencari hikmah sendiri.

Baca Juga: Wisata Edukasi Terbaru 2022 di Garut, Tempat Healing Terbaik Bareng Anak, Ada Hewan Langka dan Purba

2. Filosofi fisik Semar

Fakta filosofi Semar sebagai makna hidup adalah, Ada beberapa hal menarik dari gambaran fisik tokoh Semar yakni:

a. Makna Semar itu bukan laki-laki, juga bukan perempuan, masyarakat selama ini menganggap bahwa Semar adalah laki-laki.

Arti sebenarnya, secara tidak sadar hal tersebut merupakan kesan yang ditimbulkan oleh kentalnya budaya patriarki.

b. Makna tangan kanan ke atas, tangan kiri ke bawah. hal ini mirip dengan yang ada pada tarian sufi Jalaluddin Rumi (disebut juga dengan Whirling Dervishes).

Arti makna dari simbolisme tersebut, adalah menunggu anugerah dari yang di atas, dan ketika sudah dapat maka jangan lupa untuk membaginya pada yang di bawah.

Artinya secara tidak langsung ini merupakan ajaran hidup supaya kita semua tidak menjadi pribadi yang egois, supaya kita menjadi pribadi yang selalu berkenan berbagi.

Baca Juga: HOKI MINGGU SOB, Ayo Klaim Kode Redeem FF Hari Ini, Permanen, Cepat Bungkus Hadiah Keren, GRATIS dari GARENA

c. Makna memiliki kuncung rambut seperti anak-anak, tetapi berwajah tua, tanda ini merupakan syarat yang harus dimiliki oleh ‘insan kamil’ (manusia sempurna).

Maknanya, jika manusia ingin mencapai derajat ‘insan kamil’, seseorang harus memiliki sisi kejernihan (seperti yang dimiliki anak-anak) sekaligus sisi kematangan (seperti yang dimiliki orang tua).

Makna matanya digambarkan seolah menangis, tapi bibirnya menyiratkan tawa, ini merupakan gambaran isi kehidupan, yakni momen duka dan momen suka.

Fakta hidup semua kejadian itu pasti terjadi pada setiap orang, dan itu tidak akan terhindarkan.

Demikian 2 fakta filosofi Semar sebagai makna hidup tokoh Semar dalam pewayangan adalah salah satu tokoh yang cukup nyentrik dan menarik perhatian.

Semoga penjelasan filosofi fisik Semar asal-usul nama Semar diatas dapat merubah benak Anda siapa sosok Semar sesungguhnya dan menambah wawasan makna hidup bagi Anda.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Youtube MJS Channel

Tags

Terkini

Terpopuler