DESKJABAR - Bulan Muharram menurut riwayat adalah bulan yang mulia dan utama.
Keutamaan bulan Muharram karena di bulan ini ada puasa yang bisa menghapus dosa setahun.
Dari itu saat orang Islam bertemu bulan Muharram maka tidak boleh mengabaikan puasa ini, karena pahalanya luar biasa, yaitu bisa hapus dosa setahun.
Kemudian puasa apa yang dimaksud?
Baca Juga: DPO Korupsi Bank Mandiri Ditangkap Kejakgung, Rugikan Negara 120 miliar
Di bulan Muharram terdapat beberapa puasa sunnah yang bisa dilaksanakan, antara lain:
Puasa Daud, Senin Kamis, Ayyamul Bidh, Tasu'a, dan Asyura.
Puasa-puasa ini memiliki keutamaan masing -masing.
Nah yang memiliki keutamaan bisa menghapus dosa dalam setahun adalah puasa Asyura.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadits :
Baca Juga: Kandungan Antioksidan Tinggi, Daun Mint Dipercaya Bisa Sembuhkan Cacar Monyet, Begini Caranya
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Rasulullah SAW ditanya tentang keutamaan puasa Arafah? Nabi menjawab, 'Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Menurut keterangan puasa Asyura asalnya puasa wajib sebelum datang perintah puasa Ramadhan.
saat datang perintah puasa Ramadhan makan puasa Asyura hukumnya menjadi sunnah.
walaupun puasa Asyura ini hukumnya sunnah, tapi Nabi memerintahkan kepada umatnya untuk melaksanakan puasa ini.
Adapun waktu pelaksanaan puasa Asyura ini, menurut keterangan yang valid adalah pada 10 Muharram.
Sejarah puasa 10 Muharram atau puasa Asyura
Dikutip DeskJabar.com dari software maktabah syamilah sejarah puasa Asyura disebutkan,
Sejarah Puasa Asyura
Sebelum datang ajaran Islam, bangsa Yahudi, Nasrani, dan Quraisy selalu melaksanakan puasa Asyura.
Nabi Muhammad SAW pun melaksanakan puasa ini.
Lantas Nabi SAW memerintahkan kepada umatnya agar melaksanakan puasa Asyura, tapi bukan berarti mengikuti umat sebelumnya.
Bangsa Yahudi melaksanakan puasa Asyura untuk memuliakan hari tersebut.
"Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, 'Hari apa ini?' Mereka menjawab, 'Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. bersabda, 'Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.' Kemudian, Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa." (HR Muslim).***