Jelang Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, Merayakan Tahun Baru Islam, Apa Boleh Hukumnya? Ini Penjelasannya

28 Juli 2022, 15:51 WIB
1 Muharram 2022 jatuh pada tanggal berapa? Ini jadwal tahun baru islam 144 H hijriyah NU, Muhammadiyah, dan pemerintah. /Freepik.com/Creative_hat

DESKJABAR - Dalam beberapa hari lagi, umat Islam akan menyambut tahun baru Islam yang jatuh pada tanggal 1 Muharram 1444 Hijriah.

Pada tanggal 1 Muharram tersebut, lekat juga dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah.

Tak hanya itu, tanggal 1 Muharram 1444 H yang menjadi awal tahun baru Islam merupakan hari yang besar bagi seluruh umat Islam.

Baca Juga: 5 Mitos Ular Weling jika masuk Rumah Menurut Kepercayaan jawa, Pertanda Kesialan

Lalu, 1 Muharram 1444 H itu jatuh pada tanggal berapa dalam kalender Masehi? Menurut perhitungan kalender, tahun baru Islam jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Untuk itu, sebentar lagi umat Islam akan segera memasuki tahun baru Islam, yaitu dimulai pada tanggal 1 Muharram 1444 H.

Jika umat agama lain memiliki perayaan dalam menyambut tahun baru di agama mereka, lantas bagaimana dengan umat Islam?

Bagaimana hukumnya jika tahun baru Islam dirayakan dengan acara-acara tertentu yang bertemakan Islami?

Baca Juga: BURONAN! KOPDA Muslimin Sudah Ditemukan, Dalam Keadaan Tewas Diduga Bunuh Diri.

Mengutip dari kanal YouTube Kajian Ar-Rahman, dengan judul 'BAGAIMANA HUKUM MERAYAKAN TAHUN BARU ISLAM (1 MUHARRAM) - USTADZ KHALID BASALAMAH', diunggah pada 17 Agustus 2020.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, menanggapi hal tersebut, umat Islam harus kembali merujuk pada ajaran-ajaran yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW serta ulama-ulama Islam.

"Ulama-ulama yang saya pernah belajar dari tangan mereka, mereka mengatakan tidak pernah ada dicontohkan oleh Nabi SAW. Begitu pun para sahabat, merayakan tahun baru Islam, tidak pernah ada itu," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan, agar umat Islam tidak semerta-merta ingin merayakan tahun baru Islam karena di agama lain terdapat perayaan tahun baru agama tersebut.

Baca Juga: Kopda Muslimin Memandu Rencana Pembunuhan Istrinya, Ia Minta Menembak di Kepala Tapi Eksekutor tak Tega

"Kata Nabi, barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia akan sama dengan mereka. Jadi kita juga merasa seperti itu. Ada acara Nabi Isa, jadi kita juga buat acara lahirnya Nabi Muhammad SAW. Untuk apa? Untuk apa menambah-nambah nih?," jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Khalid Basalamah juga menuturkan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk menyinggung siapapun dalam ceramahnya tersebut.

Namun, Ustadz Khalid Basalamah merasa jika umat Islam perlu hati-hati dalam bertindak dengan mengatasnamakan agama.

"Permasalahannya adalah belum pernah diriwayatkan Nabi SAW merayakan, kyai dan guru kita tidak pernah merayakan 1 Muharram dengan alasan apapun," ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Itulah penjelasan dari Ustadz Khalid Basalamah tentang hukum perayaan tahun baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram dan umat Islam memasuki tahun 1444 H.***

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler