MERINDING! Ternyata Ini Alasan Mengapa Malam Satu Suro Dikenal Sebagai Malam Penuh Misteri dan Sangat Angker

26 Juli 2022, 21:45 WIB
alasan mengapa malam satu suro dikenal sebagai malam penuh misteri dan sangat angker. /YouTube Utug-Utug/

DESKJABAR - Ternyata ini alasan mengapa malam satu suro dikenal sebagai malam yang penuh misteri dan sangat angker, bikin merinding, mitos atau fakta? Berikut penjelasannya.

Malam satu suro disebut sebagai malam yang sakral dan memiliki aura mistis bagi sebagian orang.

Bahkan, malam satu suro dikenal sebagai malam yang penuh misteri dan juga sangat angker, hal tersebut diyakini oleh sebagai orang  secara turun temurun, khususnya dikalangan orang Jawa dan penganut kejawen.

Dimana malam satu suro ini diyakini sebagai malam raya bagi para makhluk gaib, sehingga malam ini selalu dikaitkan dengan cerita-cerita tentang gangguan makhluk gaib pada malam tersebut.

Baca Juga: Punya Alpukat dan Oreo? Dibikin Ini Aja, Resep Puding Avoreo Coklat, Dijamin Rasanya Mantul Abis!

Namun bagi sebagian orang yang tidak meyakininya akan merasa penasaran, mengapa malam satu suro disebut sebagai malam yang penuh misteri dan juga sangat angker.

Sehingga hal tersebut menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan malam satu suro?, dan  apa sebetulnya alasan mengapa malam satu suro dikenal sebagai malam penuh misteri dan sangat angker?

Dikutip DeskJabar.com dalam kanal YouTube Utug - Utug diunggah dengan judul "Inilah, mengapa misteri malam satu suro dikenal sangat angker" pada 10 September 2018, berikut penjelasannya.

Alasan mengapa malam satu suro dianggap sebagai malam yang memiliki aura mistis dan sangat angker yaitu dimana bagi sebagian orang, mereka meyakini malam satu suro disebut sebagai malam paling buruk dalam satu tahun.

Baca Juga: Ini Dia REKOMENDASI 3 Tempat Wisata Camping Ground di Garut, Paling Eksotis dengan Fasilitas Terlengkap

Bahkan, sebagian orang meyakini bahwa pada malam tersebut akan banyak sekali sial dan bencana yang akan menimpa umat manusia.

Sehingga tak heran, orang Jawa abangan dahulu kerap menghindari untuk mengadakan pesta pada malam tersebut, termasuk pesta pernikahan dan hajatan.

Adapun jika hal tersebut dilakukan, menurut keyakinan mereka, hal tersebut akan mendatangkan bencana, kesialan, acara tidak berjalan lancar, timbulnya keretakan dalam rumah tangga, hingga kelak akan membuat anak yang terlahir cacat.

Selain itu, mereka  juga meyakini bahwa pada malam satu suro yaitu detik-detik pergantian tahun hijriah, semua arwah leluhur akan kembali dan mendatangi anggota keluarga di rumah.

Dilain sisi, masyarakat kejawen meyakini bahwa bencana dan sial bisa ditolak dengan melakukan ritual tertentu, sehingga dikenal beberapa tradisi ruwatan malam satu suro untuk membuang sial.

Ruwatan ini dilakukan untuk orang-orang yang memenuhi beberapa kriteria, diantaranya ontang-anting atau putra putri tunggal, kedono-kedini atau sepasang putra putri, dan sendang kapit pancuran atau satu putra diapit oleh dua orang putri.

Mereka yang lahir seperti kriteria diatas akan menjadi sasaran empuk batara kala atau simbol kejahatan, sehingga harus melakukan ruwat agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan tersebut.

Bukan hanya itu saja, bahkan beberapa orang menambahkan peristiwa lebih seram lain yang akan terjadi di malam satu suro.

Dimana mereka meyakini bahwa arwah dari orang-orang yang dikorbankan untuk tumbal pesugihan, pada malam tersebut mereka akan dilepaskan dan diberi kebebasan sebagai balasan atas pengabdian mereka selama setahun penuh.

Itulah beberapa mitos terkait malam suro sehingga diyakini sebagai malam yang penuh dengan misteri, memiliki aura mistis, dan sangat angker.

Akan tetapi, dalam Islam sendiri, bulan Muharram yang disebut bulan Suro oleh masyarakat Jawa ,merupakan salah satu dari empat bulan yang termasuk bulan haram (suci).

Sehingga bulan Muharram ini adalah salah satu bulan yang sangat dimuliakan, dan juga utama dalam ajaran Islam.

Dalam Islam sendiri tidak dibenarkan meyakini hal-hal demikian, karena hal tersebut akan menjadi perbuatan syirik dan termasuk dosa besar.

Selain itu Islam melarang untuk mengaitkan kesialan dengan waktu tertentu, dan mengatakan bulan, hari, atau waktu tertentu sebagai kesialan adalah sikap mencela waktu, hal tersebut dilarang dilakukan bagi orang muslim.

Demikian uraian terkait alasan mengapa malam satu Suro dianggap sebagai malam penuh mistis dan sangat angker, semoga uraian diatas bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua.***.

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube Utug-Utug

Tags

Terkini

Terpopuler