Menguak Mitos Malam 1 Suro, Dianggap sebagai Malam Kebebasan Makhluk Gaib

- 23 Juli 2022, 12:54 WIB
Kebiasaan para penganut kejawen melakukan ritual atau ruwatan pada malam 1 Suro/Tangkapan layar YouTube Utug-Utug
Kebiasaan para penganut kejawen melakukan ritual atau ruwatan pada malam 1 Suro/Tangkapan layar YouTube Utug-Utug /

DESKJABAR - Dalam penanggalan masyarakat Jawa, bulan Muharram disebut juga dengan bulan Suro.

Bulan Suro diciptakan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo, pada zaman kerajaan Mataram Islam.

Sultan berkeinginan untuk menyesuaikan kalender saka atau kalender Jawa dan Hindu agar sesuai dengan sistem penanggalan Islam.

Selain itu, penyesuaian ini juga bertujuan untuk menyatukan dua kubu masyarakat yang terpecah akibat perbedaan keyakinan, yakni penganut kejawen dan putihan.

Baca Juga: Tidak Ada Febri Hariyadi dan Ezra Walian di Tim Inti Persib ke Markasnya Bhayangkara FC di Laga Perdana Liga 1

Suro dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bulan kesialan dan sangat sakral. Biasanya, pada bulan Suro menjadi waktu untuk memandikan benda-benda pusaka dan melakukan ritual sakral kejawen.

Dikutip dari kanal YouTube Utug-Utug yang berjudul "Inilah, Mengapa Misteri Malam Satu Suro Dikenal Sangat Angker" tayang pada 10 September 2018, bagi sebagian masyarakat Jawa, malam 1 Suro dianggap sebagai hari raya para makhluk gaib, sehingga banyak dari mereka yang keluar dari persinggahannya.

Mitos tersebut sering dikaitkan dengan penampakkan atau gangguan makhluk gaib yang sering terjadi pada malam 1 Suro.

Baca Juga: Semua Terduga Eksekutor Penembakan Istri Tentara di Semarang Diringkus, Aktor Intelektualnya Masih Buron

Terlalu berlebihan, jika ada anggapan jika bulan Suro merupakan bulan yang buruk dalam satu tahun. Bahkan, sampai ada mitos yang menganggap sebagai bulan yang penuh kesialan dan bencana.

Halaman:

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: YouTube Utug Utug


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x