Terkuak Pelakunya, Sosok Ini Buka-bukaan soal Curhat Brigadir J Menangis Merintih Diancam Mau Dibunuh oleh Dia

25 Juli 2022, 14:46 WIB
Dalam keterangannya, sebelum tewas mengenaskan pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam, sejak jauh-jauh hari Brigadir J sudah menerima ancaman pembunuhan dari seseorang /Facebook @Rohani Simanjuntak

DESKJABAR - Brigadir J tewas mengenaskan dengan sejumlah luka di hampir sekujur tubuhnya. Selain luka tembakan, juga terdapat luka sayatan senjata tajam dan pukulan akibat benda atau bogem.

Apa yang melatarbelakangi tewasnya Brigadir J ini? Apakah memang karena baku tembak dengan Bharada E karena dipicu adanya pelecehan seksual kepada istri Jenderal, Putri Chandrawathi, seperti yang kita sekarang ini kita dapat keterangan dari kepolisian.

Ataukah memang adanya insiden pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang? Apakah ini merupakan pembunuhan berencana seperti yang disampaikan oleh Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak.

Baca Juga: Head To Head Persis Solo Vs Dewa United FC, Tim Mana yang Lebih Unggul?

Banyak spekulasi terkait insiden tewasnya polisi berpangkat Brigadir asal Jambi itu. Polisi memberikan keterangan demikian -adanya pelecehan kepada istri Jenderal-, tetapi ditentang oleh Kuasa Hukum keluarga Brigadir J.

Kabar bertolak belakang juga mencuat di publik. Masyarakat menilai bahwa ini karena dari suka sama suka yang kemudian ketahuan, sehingga menyebabkan terbunuhnya Brigadir J. Entahlah...

Dibalik jelimetnya rentetan kronologi insiden kasus ini dan berbagai kejanggalan yang mencuat ke permukaan, ada fakta baru terkait kasus ini.

Hal itu seperti yang diungkap berdasarkan keterangan dari Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak.

Baca Juga: Kemenkes Membagikan 6 Cara Mencegah Penularan Penyakit Cacar Monyet yang Disebabkan Virus Monkeypox

Dalam keterangannya, sebelum tewas mengenaskan pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam, sejak jauh-jauh hari Brigadir J sudah menerima ancaman pembunuhan dari seseorang. Siapakah dia yang mengancam pembunuhan tersebut?

Hal itu cukup berdasar, karena ada bukti apa yang disampaikan itu, yakni, berupa rekaman elektronik.

"Kuasa hukum Kamarudin Simanjuntak mengatakan ada keterangan saksi yang spektakuler, disini ada bukti-bukti elektronik, dikatakan bahwa sebenarnya di Juni 2022 sudah diancam dan dihabisi akan dibunuh," demikian Pemerhati Hukum sekaligus akademisi di Thailand, Anjas Asmara pada segmen analisanya mengurai keterangan dari Kuasa Hukum Kamarudin Simanjuntak.

Anjas membahas ini pada kanal YouTube Anjas di Thailand, KEJADIAN PRIBADI BRIGADIR J DI MAGELANG BERSAMA ISTRI JENDERAL ?? Part 28, tayang 24 Juli 2022.

Meresepon ancaman pembunuhan pada Juni 2022 itu, seperti diceritakannya, Brigadir J kelimpungan. Brigadir J panik, tegang bukan kepayang, bahkan Brigadir J sampai menangis merintih.

Baca Juga: Taman Wisata Karang Resik, Tasikmalaya, Ada Anjungan Internasional, Bisa Berfoto Bersama BTS dan BLACKPINK

Dan apa yang melatarbelakangi seseorang melakukan ancaman pembunuhan kepada Brigadir J? Ini yang masih dicari tahu kebenarannya.

"Brigadir J hingga sampai menangis," katanya.

Keterangan itu disampaikan Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, setelah mendapat informasi kunci dari seorang saksi yang kini dilindungi oleh tim kuasa hukum Brigadir J.

Sosok saksi yang dilindungi itu juga memperlihatkan bukti elektronik terkait ancaman pembunuhan dari seseorang kepada Brigadir J itu. Sosok saksi itu adalah orang kepercayaan Brigadir J.

Ancaman pembunuhan bukan hanya terjadi pada bulan Juni 2022 saja. Akan tetapi, ancaman itu kembali menghantui pada saat 7 Juli 2022 atau 1 hari sebelum kejadian insiden pembunuhan 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam.

"Itu disampaikan oleh orang yang dilindungi oleh tim hukum, dia mengatakan bahwa dia (saksi itu) mendapat curhat tersebut (ancaman pembunuhan) dari brigadir J saat itu," jelasnya.

Pada 7 Juli 2022, diceritakan bahwa Brigadir J berada di Magelang bersama istri Irjen Ferdi Sambo. Dan, turut ikut pula Sang Jenderal pada moment ke Magelang itu.

Baca Juga: 10 Hari Lagi Jember Fashion Carnaval 2022, Mulanya Seperti Citayam Fashion Week, Nonton Sambil Wisata Yuk!

Disanalah Brigadir J menerima kembali ancaman pembunuhan.

"Dikatakan bahwa 7 Juli 2022 ketika posisinya sedang mengawal di Magelang ada ancaman (pembunuhan) dengan bukti elektronik, quot-nya seperti ini ("Kalau naik ke atas akan kami habisi,"). Ini mksdnya apa ya?," tanya Anjas dalam analisanya.

Sepengetahuan Anjas, daerah Magelang itu adalah daerah yang memiliki banyak pegunungan. Apakah atas itu identik dengan gunung tersebut.

"Ataukah (atas itu) posisi tempat atau suatu jabatan. Ini yang ditanya wartawan saat itu, tapi ini masih ranah penyidikan, dan penyidik harus mendalami soal atas itu apa," jelas Anjas.

Dan, perlu diketahui orang yang melakukan ancaman itu adalah orang yang saat itu ada di sekitar, yakni, di daerah Magelang. Siapakah dia ya?

"Ada apa sih di Magelang, (pertanyaannya) kenapa sih orang disekitar kurang ajar banget mau membunuh dia. Itu siapa ya?," tanya Anjas.

Dan itu keberadaannya di Magelang dengan data - data yang sudah didapatkan dia (Brigadir J) itu sedang bertugas, mengantarkan dan mengawal istri jenderal termasuk juga dengan Pak Jenderal nya.

Baca Juga: Pengen Bikin Cemilan Murah dan Cepat Saji tapi Enak, Moms? Coba Resep Ini, 10 Menit Jadi

Dan tak mungkin juga Brigadir J yang berasal dari Jambi punya hubungan atau jejaring komunikasi di Magelang, Jawa Tengah. Lagian, Brigadir J pun orang Jambi.

Yang jelas dia (Brigadir J) itu berada di Jambi dalam rangka bertugas melakukan pengawalan.

Anjas mengaku heran. Bagaimana tidak seorang anggota Brimob sampai menangis merintih karena mendapat ancaman pembunuhan.

Satu sisi, anggota Brimob adalah sosok gagah. Brimob adalah sosok yang satu tingkat lebih tinggi derajatnya dari polisi pada umumnya.

"Tapi kalau anggota Brimob dapat ancaman sampai menangis, siapa yang mengancam? Siapa coba yang berani mengancam seorang anggota Brimob?," tanya Anjas terheran.

Baca Juga: Baim Wong 'Disentil' Ernest Prakasa dan Ridwan Kamil Terkait Pendaftaran Citayam Fashion Week Ke HAKI

Seperti diketahui, berdasarkan keterangan dari kepolisian, insiden tewasnya Brigadir J terjadi pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Kadiv Propam di Duren Sawit, Jakarta.

Ketika itu, Brigadir J sepulang dari luar kota (Magelang) tiba di Jakarta (di rumah dinas) mengawal istri Jenderal.

Istri Jenderal itu, Putri Chandrawathi, tertidur di sebuah kamar karena kecapean sepulang dari luar kota.

Tiba-tiba Brigadir J masuk berupaya melakukan pelecehan seksual kepada istri Jendral itu.

Brigadir J juga disebut sempat menodongkan pistol ke kepada istri Jenderal.

Putri kaget atas apa yang dilakukan Brigadir J itu.

Karena kaget, Putri berteriak minta tolong. Brigadir J langsung menodongkan pistol.

Lalu datang Bharada E dan menanyakan apa yang terjadi. Bukannya malah dijawab, namun Brigadir J malah melesatkan tembakan ke arah Bharada E.

Sayang tembakan itu tidak tepat sasaran. Malah Brigadir J yang tak berdaya karena tak mampu menghindari tembakan Bharada E.

Diketahui, dalam baku tembak tersebut, Brigadir J melesatkan 7 tembakan. Sementara, Bharada E hanya 5 kali melesatkan tembakan. Brigadir J tewas tanpa perlawanan.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler