DESKJABAR - Syirik merupakan perilaku menyekutukan Allah dan itu adalah dosa yang sangat besar.
Dosa syirik tersebut besarnya bahkan melebihi dosa daripada perbuatan zina.
Tapi ternyata perbuatan syirik bukan merupakan dosa yang tingkatannya paling tinggi melainkan ada perilaku lain manusia yang memiliki dosa lebih besar daripada dosa karena perbuatan syirik.
Hal tersebut diungkap dalam Al Quran mengenai tingkatan dari empat dosa yang paling besar.
Dilansir Deskjabar melalui kanal YouTube Raehanul dengan judul DOSA INI LEBIH BESAR DARI SYIRIK yang tayang pada 4 Januari 2021, Ustadz dr. Raehanul Bahraen menjelaskan ada dosa yang lebih besar daripada dosa perbuatan syirik.
Ustadz Raehanul Bahraen menjelaskan tentang dalil mengenai apa saja empat dosa besar yang sangat diharamkan dan juga tidak disukai oleh Allah SWT.
"Dalilnya terdapat dalam Quran Surat Al A'raf ayat 33. Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa ini merupakan urutan tingkatan dosa” ucap Ustadz Raehanul.
"Katakanlah: "Rabku hanya mengharamkan (1) Perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi. (2) Dosa yang melampaui batas. (3) Mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu. (4) Mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu)," sambungnya.
Baca Juga: Arti Hari Tasyrik, Keistimewaan dan Amalannya: Kiat Raih Pahala di Bulan Dzulhijjah
Dalil tersebut diatas menyimpulkan bahwa dosa yang lebih besar daripada dosa syirik adalah berkata-kata atas nama Allah yang tidak dilandasi oleh ilmu yang dipahami kebenarannya.
"Para ulama menjelaskan bahwa berfatwa tanpa ilmu atau berkata-kata atas nama Allah tanpa ilmu dosanya di atas dosa kesyirikan," kata Ustadz Raehanul Bahraen.
Penjelasan para ulama mengenai alasan kenapa berkata-kata atas nama Allah tanpa ilmu dosanya lebih besar daripada syirik adalah karena syirik bersumber dari berkata-kata atas nama Allah tanpa ilmu.
Ustadz Raehanul Bahraen juga menjelaskan bahwa setiap perilaku dosa walaupun memiliki jenis yang sama namun tetap memiliki tingkatan berbeda.
"Misalnya berzina adalah perbuatan keji namun, berzina dengan ibu adalah baghyun (kedzaliman). Begitupun berzina dengan istri tetangga adalah baghyun," jelasnya.
Ustadz Raehanul Bahraen mengatakan bahwa sombong merupakan dosa besar tapi orang miskin yang sombong adalah baghyun.
Selama ini umat islam mungkin lebih memahami bahwa dosa yang paling besar adalah dosa atas perbuatan syirik dan dosa tersebut tidak diampuni Allah, namun ternyata ada perilaku lain yang dosanya lebih besar daripada dosa syirik tersebut.***