JELANG Idul Adha 2022, Berikut 6 Hal yang Disunnahkan Rasulullah SAW

6 Juli 2022, 16:46 WIB
Ustadz Adi Hidayat saat menyampaikan ceramah mengenai sunnah Rasulullah SAW menjelang Idul Adha /Youtube Adi Hidayat Offcial/

DESKJABAR- Kurang dari sepekan, perayaan Idul Adha 2022 atau 1443 Hijriah akan dilaksanakan.

Idul Adha atau Lebaran Haji identik disebut pula dengan Idul Kurban tahun ini ditetapkan pemerintah pada Minggu, 10 Juli 2022 sementara Ormas Muhammadyah Sabtu,9 Juli 2022.

Pada umumnya kaum muslim sudah mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatunya demi menyambut salah satu hari besar islam tersebut.

Baca Juga: KURBAN Dulu atau AQIQAH Dulu, Simak Penjelasan Buya Yahya Agar Tidak Keliru

Tak sedikit pula umat islam di Tanah Air biasanya melakukan mudik untuk melaksaanakan Idul Adha atau Sholat Id di kampung halamannya.

Untuk itu, tak ada salahnya yuk kita simak apa saja persiapan sebelum Idul Adha yang dikupas Ustadz Adi Hidayat pada kanal Kajian Islam Official berjudul "Menjelang Idul Adha Wajib Tahu! | Ustadz Adi Hidayat", 5 Juli 2020, berikut ulasannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa persiapan menjelang Idul Adha atau Idul Kurban pada 10 Dzulhijjah yang disunnahkan Rasulullah SAW diantaranya:

1.Persiapan Sholat Id

Menurut Ustadz Adi ada beberapa hal yang disunnahkan Rasulullah SAW jelang persiapan sholat Id.

Sunnah yang pertama mengenakan pakaian terbaik disertai wewangian.

Dikisahkan cucu Rasulullah SAW Al Hasan bahwa Nabi memerintahkan disetiap dua hari raya Idul Fitri dan Idul Adha untuk mengenakaan pakaian terbaik.

"Ini sunnah Nabi. Untuk Idul Adha ini bukan cuma dapat pahala biasa tapi bisa bernilai jihad. Cari pakaian terbaik. Kalau bisa ihtiar mulai hari ini. Bismillah," kata Ustadz Adi.

"Tidak harus mahal,yang paling halal. Cari yang terbaik dan paling halal dan kenakan parfum buat laki-laki," lanjutnya.

Baca Juga: Kenali KESEHATAN, Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Kolesterol Tinggi

Selanjutnya Rasulullah SAW tambah Ustadz Adi memerintahkan untuk menyembelih (berkurban) dengan yang terbaik yang mampu kami dapatkan.

Ia ilustrasikan bila memiliki anggaran tiga juta, maka dari tiga juta itu cari yang paling bagus dari hewan kurbannya dan banyak manfaatnya.

Sunnah yang kedua, tidak makan terlebih dahulu.

Ini berbeda dengan saat kita akan melaksanakan sholat idul fitri yang biasanya makan terlebih dahulu.

Lalu, kapan makannya?, menurut Ustadz Adi mengutip dari sebuah hadist bahwa kebiasaan Rasulullah SAW makan terlebih dahulu ketika akan menunaikan Idul Fitri berbeda dengan Idul Adha.

"Ba'da subuh makan untuk berangkat sholat Idul Fitri, tapi saat idul adha beliau tidak makan terlebih dahulu,"jelasnya.

Dari hadist itu, Ustadz Adi mengambil kesimpulan bahwa makan dilakukan usai Sholat Id, dengar khutbah dan dalam status menuju pulang.

Artinya, makan boleh ditengah jalan bila sudah terasa lapar atau sesaat setelah sampai rumah.

Adapaun sunnah nabi kalau bisa dilakukan terangnya, pulang sampai ditempat tujuan atau rumah dan yang pertama Beliau makan atau cicipi adalah hasil sembelihannya.

"Jadi kalau mau makan yang lebih sunnah lagi, pertama kali dicicipi adalah daging hewan kurban yang telah disembelih dan telah dimasak terlebih dahulu.

Baca Juga: 6 Hikmah dan Manfaat Menyembelih Hewan Kurban, Nomor 4 Mendapat Ampunan Dosa

Untuk itu, lanjut Ustadz Adi sebaiknya saat waktu duha itu sudah menyembelih.

Sunnah yang ketiga adalah berangkat ke tempat sholat id dengan  berjalan

Ini dengan catatan lokasi pelaksanaan sholat idul adha tersebut cukup dekat dengan tempat tinggal atau kediaman.

Menurut Ustadz Adi sambil berjalan disunnahkan pula mengucapkan takbir. Dan ini boleh dilakukan usai sholat subuh hingga ketempat sholat.

Ucapan takbir tidak hanya dilakukan saat menuju tempat sholat namun pada idul adha boleh dilakukan mulai tanggal 1-10 Dzulhijjah.

"Kalau idul fitri, begitu selesai bulan Ramadhan muncul bulan syawal anda bertakbir, tapi kalau idul adha anda sudah bisa memulai sejak 1 Dzulhijjah," urainya.

Sunnah yang keempat, pulang dengan mengambil jalan yang berbeda.

Faedahnya, pertama supaya kalimat takbir menyebar dan yang kedua bagian dari silaturahim dengan bertemu dan bertegur sapa dengan banyak orang.

Sunnah yang kelima penunaian sholat dilakukan di awal waktu.

"Nabi biasa mengimami diawal duha. Sunnah nabi anda kerjakan persis seperti itu pahala buat anda,"kata Ustadz Adi.

2.Sholat Idul Adha dilangsungkan ditempat luas dan terbuka kecuali ada halangan.

Lalu, kenapa dilangsungkan dilapangan atau tempat yang lebih luas? ini dikhawatirkan masjid yang ada tak mampu menampung jamaah yang hadir.

Berbeda halnya jika masjidnya lebih luas daripada lapangan seperti Masjid Nabawi dan Masjidil Haram maka sholatnya dilakukan di masjid tersebut.

Pada saat Idul Adha jelas Ustadz Adi, yang datang bukan hanya orang yang akan sholat, namun juga perempuan-perempuan yang sedang haid boleh datang walau dia tak boleh sholat.

Meski begitu, bila ada masalah seperti hujan atau sebab lainnya bisa kembali tempat yang ada naungannya seperti masjid dan sebagainya.

Dalam menyampaikan khutbah kata Ustadz Adi, Nabi tidak bertele-tele namun langsung ke hal pokok agar segera melakanakan penyembelihan.

"Nabi dalam melangsungkan khutbah, kalau ingin memerintahkan sampaikan perintah kalau ingin menegaskan larangan sampaikan larangan. Tidak bertele-tele, ujar Ustadz Adi.

"Setelah selesai beliau tutup dengan doa, kemudian bergegas untuk menunaikan penyembelihan," lanjutnya.

Baca Juga: Resmi, Persib Bandung Sampaikan Surat Keberatan ke PT LIB Terkait Draf Jadwal Liga 1 Musim 2022-2023

3.Memasang sutrah depan imam

Sutrah diletakkan di depan imam tujuannya untuk menghalangi siapa saja yang lewat didepannya.

4.Sunnah bersedekah

Sebelum sholat atau usai sholat Idul Adha dibolehkan mengedarkan kontak infak untuk siapa aja yang hendak bersedekah.

5.Sholat Idul Adha tidak diawali dengan adzan dan iqomah.

Ustadz Adi pun menambahkan bila sholat Idul Adha dilaksanakan di lapangan tidak ada sholat tahiyat lapangan, yang ada tahiyatul masjid.

"Kalau di masjid silahkan tahiyatul masjid, tapi kalau dilapangan tidak perlu tahiyat lapangan. Jadi, datang langsung duduk," ujarnya.

6.Menunaikan sholat dua rakaat sesuai syariat

Diakhir ceramahnya Ustadz Adi Hidayat berharap, setiap datang Idul Adha hendaknya kaum muslim tidak hanya evaluasi diri sendiri namun ada perbaikan evaluasi keluarga.

"Pesan saya, tolong anda cermati kembali tentang perjalanan kisah nabi Ibrahim dengan keluarganya", tutup ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kajian Islam Official

Tags

Terkini

Terpopuler