Lebaran Haji: Besarnya Pahala di Bulan Dzulhijjah Anugerah Sepuluh Hari Raya Idul Adha

5 Juli 2022, 09:45 WIB
Hari Raya Idul Adha rutin diperingati umat Islam pada 10 Dzulhijjah /Pixabay/mohamed_hassan/

 

DESKJABAR - Kesempatan berjumpa dengan bulan Dzulhijjah adalah anugerah yang luar biasa.

Pada bulan Dzulhijjah umat Islam diingatkan pada berbagai kejadian besar yakni qurbannya Nabi Ibrahim, peristiwa haji wada, dan khutbahnya Rasulullah SAW

Di bulan ini juga kaum Muslimin di dunia merayakan Hari Raya Idul Adha.

Hari Raya Idul Adha adakalanya disebut lebaran haji merupakan hari raya dalam agama Islam biasa dirayakan pada 10 Dzulhijjah.

Baca Juga: Pajak Kendaraan Nunggak Bertahun-tahun? Yuk Manfaatkan Program Pemutihan PKB Bapenda Jabar, Sangat Meringankan

Kemenag telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022 M.

Keputusan ini hasil dari Sidang Isbat di Jakarta Rabu, 29 Juni 2022. Sebagaimana dilansir DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id.

Dengan demikian, insya Allah pada Ahad, 10 Juli 2022 yang akan datang kaum Muslimin di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Kesempatan berjumpa dengan bulan Dzulhijjah adalah anugerah yang luar biasa yang patut kita syukuri baik secara ucapan maupun perbuatan.

Baca Juga: Ini Daftar Pemain Indonesia yang Akan Tampil di Badminton Malaysia Masters 2022, Hari Ini Selasa 6 Juli

Dalam arti, datangnya bulan Dzulhijjah perlu disambut dengan riang gembira untuk meningkatkan ibadah dan meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Selanjutnya, terdapat keterangan yang menyebutkan, Allah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.

Dihapusnya dosa selama dua tahun merupakan nikmat dan anugerah dari Allah SWT yang disematkan di bulan Dzulhijjah.

Jadi, bila Allah SWT berkehendak ampunan tersebut bisa diraih melalui ibadah di bulan Dzulhijjah.

Lalu, ibadah apa yang yang dimaksud?

 Baca Juga: 4 Tempat Wisata Bogor Puncak Terpopuler 2022, Instagramable, Hits Buat Libur Sekolah, Seperti Luar Negeri

Simak artikel ini sampai selesai agar dapat jawaban lengkap.

Dikutip DeskJabar.com dari laman kemenag.go.id, ada 4 amalan sunnah yang tidak pernah ditinggalkan Nabi, salah satunya adalah shaum Arafah. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah.

“Shaum Arafah atau puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang,”(Hadits Riwayat Muslim).

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan shaum Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Shaum Arafah ini berbarengan dengan para jamaah haji yang melaksanakan wukuf di padang Arafah. Maka ibadah ini disebut puasa Arafah atau shaum hari Arafah.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Inilah pahala besar yang ada di bulan Dzulhijjah sebagai anugerah dari Allah SWT.

Nah, jika shaum Arafah tadi dilaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.

Lalu, berdasarkan pendapat ulama, dosa yang dihapus (diampuni) dengan puasa Arafah adalah dosa-dosa kecil.

Imam An-Nawawi memberikan komentar terkait hadits keutamaan puasa Arafah:

“Demikian pula shaum Arafah pada 9 Dzulhijjah menjadi penghapus dosa dua tahun, dan hari Asyura menjadi penghapus dosa setahun,” tulis Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.

Baca Juga: Dago, Kawasan Elite dan Destinasi Wisata di Bandung Utara, Ternyata Dulunya Tempat Ini

Lantas, Imam An-Nawawi menegaskan, apabila terdapat dosa-dosa kecil yang mesti dihapus, maka shaum Arafah akan menghapus dosa kecil tersebut.

Tetapi jiaka yang ada adalah dosa besar, maka shaum Arafah akan menjadi catatan amal sholehnya serta mengangkat derajat pelakunya.

Semoga Allah memudahkan kita agar mampu melakukan shaum Arafah sesuai dengan ajaran sunnah Rasulullah Saw.***

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler