DESKJABAR - Dosa ghibah ini adalah dosa yang sangat banyak dilakukan , menceritakan kekurangan seseorang, dan seringkali tidak merasa berdosa.
Disadari atau tidak sering dilakukan tanpa disadari, dosa ghibah ini bahkan lebih besar dari dosa zina. Itulah yang dikatakan Ustadz Khalid Basalamah
Kalau menceritakan keburukan seseorang, tapi itu adalah kenyataannya. Dan orang yang diceritakan tidak menyukainya, maka itu disebut ghibah.
Namun jika cerita tentang kejelekan seseorang itu hanyalah karangan belaka, tidak ada faktanya, maka disebut fitnah.
"Orang yang sibuk mencari kejelekan orang lain maka dia akan melupakan kejelekan dirinya. Dan ini adalah awal kebinasaan dia," kata Ustadz Khalid Basalamah, dalam video YouTube ALC YOUTUBE, Ghibah adalah induk dari dosa alam manusia, 26 April 2020.
Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﻻَ ﻳَﻐْﺘِﺐْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺃَﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳَﺄْﻛُﻞَ ﻟَﺤْﻢَ ﺃَﺧِﻴْﻪِ ﻣَﻴْﺘًﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫْﺘُﻤُﻮْﻩُ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻮَّﺍﺏٌ ﺭَﺣِﻴْﻢٌ
“Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertaqwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih”. [Al Hujurat :12]
Dosa ini diperumpamakan dalam Al-Quran dengan “memakan daging mayat saudara sendiri”.
Apalagi jika di bulan Ramadhan ini,tidak ada pahala yag didapat dari puasa Ramadhan kecuali hanya lapar dan dahaga.
Dosa ghibah ini sering dilakukan tanpa disadari, berdosa besar, dan jika pada bulan Ramadhan akan membuat pahala puasa hilang dan tidak diterima amal ibadahnya
Kalau pembicaraan itu benar maka itu menjadi ghibah, sedangkan kalau pembicaraan itu tidak benar akan menjadi fitnah. Keduanya sama, berdosa
Ghibah yaitu pembicaraan jahat tentang seseorang yang tidak hadir. Tidaklah penting pembicaraan itu benar atau tidak.
Pada intinya adalah kata-kata akan menyakiti hati orang yang dibicarakan. Menurut agama Islam ghibah adalah sebuah dosa. Istilah ghibah mirip dengan gosip, fitnah, dan buhtan( berita bohong).
Baca Juga: dr Zaidul Akbar Sebut Pedoman Sehat Ala Nabi Muhammad SAW Cara Mudah Untuk Hidup Sehat
Hal seperti ini menyebarkan informasi bertujuan untuk membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar, dan mencari-cari informasi tentang aib, gosip, kejelekan orang lain atau kelompok.
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 19:
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(QS Annur:19)
Maka melakukan ghibah Di Bulan Ramadhan, selain berdosa, maka ibadah puasanya pun tidak diterima Allah SWT
Demikianlah, betapa dahsyatnya kerusakan yang akan terjadi karena melakukan ghibah.***