Melakukan SWAB TEST Atau PCR Saat MUDIK RAMADHAN, Apakah Puasa Batal? Simak Kata Buya Yahya

22 Maret 2022, 11:35 WIB
Melakukan swab test atau PCR saat Ramadhan, apakah membuat puasa batal? /Pexels @Gustavo Ring/

DESKJABAR –Di masa pandemi, melakukan swab test atau PCR (polymerase chain reaction) menjadi sebuah keharusan.

Apalagi jika akan melakukan perjalanan jauh, seperti mudik Ramadhan. Maka swab test atau PCR menjadi syarat sebelum bepergian.

Swab test atau PCR adalah salah satu metode yang dilakukan oleh tenaga medis untuk mendeteksi keberadaan virus atau bakteri penyebab penyakit tertentu.

Baca Juga: Hati-hati Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan 2022, Ada Kesalahan yang Sering Dilakukan, Kata Ustadz Abdul Somad

Di masa pandemi Covid-19, swab test dan PCR dilakukan untuk mencegah penyebaran virus termasuk saat mudik Ramadhan.

Dengan begitu, penyebaran virus bisa tertahan. Karena jika orang yang akan mudik melakukan swab test atau PCR hasilnya positif, dia dilarang pergi dan harus karantina.

Mengutip dari ciputrahospital.com, alat yang biasa digunakan untuk melakukan swab test atau PCR adalah sejenis cotton bud panjang yang akan dimasukkan ke dalam lubang hidung.

Kemudian, dokter akan memutar atau menggerakkan alat tersebut kurang lebih 15 detik agar lendir dalam hidung dapat menempel.

Setelah itu, alat dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Tabung plastik akan ditutup rapat dan dibawa ke sebuah labotarium untuk pengecekan.

Baca Juga: KASUS Pembunuh Ibu dan Anak di SUBANG, Adakah Motif Asmara Dibalik Tewasnya TUTI dan AMEL ?

Hasil swab test atau PCR dinyatakan positif jika DNA atau RNA dari lendir hidung tersebut sesuai atau cocok dengan replika DNA dari virus SARS-COV2.

Namun jika DNA atau RNA dari lendir hidung tidak cocok dengan replica DNA virus SARSCOV2, maka hasilnya negatif.

Bagaimana jika swab test atau PCR dilakukan saat mudik Ramadhan, dan orang yang akan diuji sedang melaksanakan puasa, apakah puasanya batal?

Mengutip dari Youtube Al Bahjah TV “9 Hal Yang Membatalkan Puasa (Fiqih Praktis) - Buya Yahya”, 13 Mei 2018, begini penjelasannya.

Berdasarkan ilmu fiqih, Buya Yahya mengatakan ada 9 hal yang membatalkan puasa.

Salah satunya adalah jika memasukkan sesuatu ke lubang tubuh yang 5, yakni: lubang mulut, telinga, hidung, alat kelamin, dan lubang anus.

Baca Juga: Doa atau Niat Bayar Hutang Puasa Ramadhan yang Banyak dan Bingung Jumlahnya, Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Untuk swab test ini, biasanya cotton bud panjang akan dimasukkan ke dalam hidung dengan posisi cukup dalam untuk mengambil sampel lendir.

Menurut Buya Yahya, memasukkan sesuatu ke lubang hidung juga bisa membatalkan puasa seseorang.

Apalagi jika memasukannya sampai batas atas lubang hidung yang bikin panas dan keluar air mata.

“Tapi kalau memasukkan sampai ke lubang hidung bawah, itu tidak membatalkan puasa,”kata Buya Yahya.

Oleh karena itu, lanjut Buya Yahya, jika sebatas membersihkan kotorang hidung menggunakan tangan hanya sampai lubang hidung bagian bawah, itu tidak membatalkan puasa.

Jika swab test atau PCR dilakukan dengan memasukkan cotton bud ke hidung hingga membuat air mata keluar, maka otomatis puasa batal.

Baca Juga: Ramadhan 2022, Apa Menu Istimewa untuk Munggahan? Coba Sambal Cibiuk, Dijamin Ketagihan

Lalu bagaimana menghindari penyebaran virus Covid-19 saat mudik Ramadhan, jika swab test membbuat puasa batal?

Metode lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya virus Covid-19 atau tidak pada tubuh seseorang adalah dengan rapid test.

Rapid test adalah sebuah test yang dapat mendeteksi adanya virus dalam tubuh hanya dengan menggunakan sampel darah pasien.

Rapid test ini dikenal lebih cepat dan juga mudah untuk dilakukan.

Cara pemeriksaan dengan rapid test yaitu dengan mengambil sampel darah dari ujung jari pasien kemudian diteteskan cairan antibodi ke dalam sampel darah yang ada.

Cukup menunggu 10 hingga 15 menit kemudian, maka alat test akan menunjukkan garis yang menandakan hasil yang didapat.

Rapid test ini sendiri sangat berbeda dengan swab test atau PCR. Ketiganya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler