SEJARAH HARI INI, Misteri Hilangnya Pesawat MH 370 dan Nasib 239 Penumpang yang Tidak Terungkap

8 Maret 2021, 07:05 WIB
Hilangnya pesawat MH 370 pada 8 Maret 2014 masih menjadi misteri hingga saat ini /en.wikipedia/

 

DESKJABAR – Tanggal 8 Maret 2014 adalah hari dimana terjadi tragedi “hilangnya” pesawat Malaysia Airlines MH 370, yang hingga sampai saat ini tidak jelas keberadaan pesawat dan nasib 239 penumpang dan awak kapal.

Tragedi ini menjadi sebuah misteri karena pesawat tidak pernah ditemukan, padahal upaya pencarian dilakukan dengan besar-besaran, yang menjadikan sebagai upaya pencarian kecelakaan pesawat terbesar yang pernah dilakukan.

Untuk itu, sejarah hari ini akan mengulas tentang hilangnya pesawat MH 317 yang emnjadi sebuah misteri, serta nasib 239 penumpangnya yang juga tidak pernah terungkap.

Baca Juga: WOW Video Musik Gangnam Style Capai 4 Mliar Tayangan Pada 7 Maret 2021, Psy Unggah Meme Lucu di Medsosnya

Pada tanggal 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu Malaysia, sebuah pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Pesawat tersebut terbang menuju Beijing dengan membawa 239 penumpang, termasuk kru pesawat. Pesawat menurut jadwal akan tiba di Beijing pada pukul 06.30.

Namun tiba-tiba pengawas lalu lintas udara dikejutkan karena mereka kehilangan atau putus kontak dengan MH 370 pada pukul 02.40 waktu setempat.

Awak pesawat Boeing 777-200ER terakhir kali berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara (ATC) sekitar 38 menit setelah lepas landas saat penerbangan di atas Laut Cina Selatan. Pesawat kemudian hilang dari layar radar ATC.

Baca Juga: Kim Tae Ri Sang Kapten Jang Dalam Space Sweepers Di Netflix, Mengaku Sangat Senang Dan Gugup

Anehnya lagi, beberapa menit kemudian terlacak oleh radar militer selama satu jam lagi, menyimpang ke arah barat dari jalur penerbangan yang direncanakan. Pesawat terbang tertangkap di radar melintasi Semenanjung Malaya dan Laut Andaman.

Kemudian meninggalkan jangkauan radar 200 mil laut (370 km) barat laut Pulau Penang di barat laut Semenanjung Malaysia. Pesawat pun diduga jatuh ke laut dengan menewaskan semua penumpangnya, termasuk di antaranya 7 penumpang asal Indonesia.

Kecelakaan tersebut menjadi insiden paling mematikan yang melibatkan pesawat Boeing 777.

Pencarian pun segera dilakukan dengan lokasi pencarian di sekitar Laut Cina Selatan dan Laut Andaman. Upaya pencarian tidak mendapatkan titik terang tentang lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Akhirnya pencarian ditingkatkan dengan memperluas area pencarian bahkan hingga ke selatan Samudera India lautan sepi yang hampir mendekati Antartika.

Baca Juga: Gunung Sinabung di Sumatera Utara Erupsi, Status Level Siaga

Bahkan, pencarian melibatkan sejumlah negara diantaranya Malaysia, China, Australia, Indonesia, Amerika, dan sejumlah negara lainnya, dengan melibatkan berbagai peralatan canggih, juga tidak membuahkan hasil.

Selama pencarian 2015 dan 2016 muncul berbagai informasi penemuan puing-puing yang kemungkinan adalah bagian dari pesawat MH 370, namun ternyata meleset.

Setelah pencarian selama tiga tahun di lautan seluas 120.000 kilometer persegi Badan Koordinasi Gabungan Pusat operasi, akhirnya memutuskan  menghentikan aktivitas mereka pada Januari 2017.

Pencarian kedua yang diluncurkan pada Januari 2018 oleh kontraktor swasta Ocean Infinity juga berakhir tanpa hasil setelah enam bulan.

Pencarian pesawat MH 370 tercatat sebagai upaya pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan karena melibatkan biaya yang sangat mahal, peralatan canggih, serta melibatkan banyak negara.

Muncul berbagai teori atas misteri hilangnya pesawat MH 370 seperti dugaan pembajakan, namun tidak ada satu pun terbukti.

Baca Juga: KA Lokal Bandung Raya, Kenangan Asyiknya Naik Gerbong Kereta Api Mirip Angkot

Dengan tidak adanya penyebab pasti hilangnya, muncul rekomendasi dan peraturan keselamatan industri transportasi udara, yang dimaksudkan untuk mencegah terulangnya keadaan yang terkait dengan kerugian tersebut.

Rekomendasi tersebut, termasuk peningkatan masa pakai baterai pada beacon pencari lokasi bawah air, perpanjangan waktu perekaman pada perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit , serta standar baru untuk pelaporan posisi pesawat di atas lautan terbuka.

Hingga saat ini atau setelah 7 tahun tragedi tersebut, belum ada titik terang mengenai posisi dan sebab musabab hilangnya MH 370, menjadikan tragedi tersebut sebagai misteri di abad ini. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler