Network
DESKJABAR – Tak rela dengan pengerdilan dan pembatasan ketat terhadap militer Jerman sebagai akibat kelahanan di Perang Dunia I, Partai Nazi dibawah pimpinan Adolf Hitler melaksanakan langkah pembalasan yang kemudian hari memulai Perang Dunia II.
Ya! Pada 7 Maret 1936 Hitler mengirimkan sekitar 3.000 tentaranya ke wilayah demiliterisasi di Rhineland dekat Sungai Rhine, Jerman Barat. Padahal berdasarkan Perjanjian Versailles, wilayah itu ditetapkan sebagai daerah demiliterisasi permanen.
Sejarah hari ini mencoba mengulas kembali peristiwa tersebut, yang juga diyakini sebagai langkah pertama invasi Nazi Jerman yang kemudian memulai Perang Dunia II.
Baca Juga: Kampung Tematik Perikanan Budidaya, Solusi Ketahanan Pangan
Setelah kekalahan pada Perang Dunia I, lewat perjanjian Versailles yang ditandatangani Juli 1919, Jerman sebagai pihak yang kalah harus membayar ganti rugi, kemudian membatasi kegiatan militer Jerman, dan menjadikan Rhineland atau kawasan di sisi Sungai Rhine di Jerman Barat, sebagai kawasan demiliterisasi permanen.
Dengan perjanjian itu, tentara Jerman dilarang memasuki wilayah tersebut atau paling tidak sekitar 50 km sebelah timur, yang membuat gerak tentara Jerman jadi sangat terbatas.
Tahun 1925, lewat fakta Locarno yang ditandatangani di Swiss, menegaskan kembali batas-batas yang ditetapkan pada Perjanjian Versailles, dan menerima kembali Jerman bergabung ke dalam Liga Bangsa Bangsa (PBB).
Pada 1930, Sekutu menyepakati penarikan pasukannya dari wilayah demiliterisasi di Rhineland.
Sejak awal perjanjian Versailles membuat banyak warga, termasuk para bekas tentara yang berperang di Perang Dunia I tidak puas, termasuk diantaranya Adolf Hitler yang bergabung dalam satuan tentara di Bavaria.
