SEJARAH HARI INI, Dari Tangan Mang Udjo Angklung Bisa Mendunia dan Dimainkan Siapa Saja

DESKJABAR – Masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung, dikejutkan dengan pemberitaan awal tahun yang menyebutkan bahwa Saung Angklung Udjo terancam bangkrut gara-gara pandemi.

Padahal, Saung Angklung Udjo adalah destinasi wisata utama di Kota Bandung. Setiap ada tamu negara yang berkunjung sudah pasti dibawa ke Saung Angklung Udjo, yang berada di kawasan Padasuka Bandung. Dari sini pula, angklung kemudian mendunia dan bisa dimainkan siapa saja.

Keberadaan Saung Angklung Udjo identik dengan membicarakan sang pendirinya yakni Udjo Ngalagena yang lahir pada 5 Maret 1929 atau yang akrab dipanggil Mang Udjo.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo : Tidak Perlu Khawatir Corona B117, Belum Ada Penelitian yang Menunjukan Lebih Mematikan

Sejarah hari ini mencoba mengupas tentang perjalanan Udjo Ngalagena. Jika saat ini Saung Angklung Udjo terdampak akibat pandemi, jangan lupa bahwa beliau lahir di saat dunia tengah menghadapi depresi global, yang sama seperti yang dialami saat ini.

Almarhum Udjo Ngalagena yang meninggal dunia pada 3 Mei 2001 dalam usia 72 tahun, dikenal sebagai seniman angklung yang kemudian disebut sang maestro.

Ia merupakan anak keenam dari pasangan Wiranta dan Imi. Pada usia lima tahun, Udjo sudah akrab dengan angklung berlaras pelog dan salendro yang kerap dimainkan di lingkungannya dalam acara mengangkut padi, arak-arak khitanan, peresmian jembatan, dan acara-acara yang melibatkan keramaian massa saat itu.

Pada saat usia 20, Mang Udjo mengajar di Sekolah Rakyat dan bertemu dengan seorang guru wanita yang menjadi istrinya, Uum Sumiyati. Dari pernikahannya tersebut, memiliki 10 orang anak yang dikemudian hari anak-anaknya yang meneruskan Saung Angklung Udjo.

Baca Juga: Menko Luhut Binsar: Pergesaran Sesar Lembang Berpotensi Lewati Kota Bandung