SEJARAH HARI INI, Mata Rantai yang Terlupakan dari Serangan Umum 1 Maret 1949

- 3 Maret 2021, 07:05 WIB
Teatrikal peringatan Serangan 1 Maret 1949
Teatrikal peringatan Serangan 1 Maret 1949 /kebudayaan.kemdikbud.go.id/

DESKJABAR – Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogjakarta adalah sebuah peristiwa heroik dengan tujuan untuk menunjukan kepada dunia bahwa Republik Indonesia (RI) masih berdiri.

Namun ada yang terlupakan dari peristiwa tersebut yakni sebuah epik yang juga dinilai sebagai bagian penting untuk mencapai tujuan utama serangan umum 1 Maret 1949, yakni bagaimana informasi peristiwa tersebut bisa tersebar hingga ke luar negeri.

Sejarah hari ini mencoba untuk sedikit mengangkat sebuah peristiwa pada tanggal 3 Maret 1949 di Sumatera Barat, mata rantai yang terlupakan, yang mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang peristiwa tersebut.

Baca Juga: PBNU Apresiasi Pencabutan Perpres Investasi Miras, Jokowi Telah Mendengarkan Suara Rakyat

Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dimulai pukul 6 pagi itu telah berhasil menduduki ibu kota RI Yogjakarta. Meski hanya 6 jam, karena pasukan Indonesia diperintahkan untuk mundur ke luar Yogjakarta pada pukul 12 siang, keberhasilan itu telah mencapai tujuan utama yang diinginkan.

Kabar tentang serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta sampai ke Bidar Alam, Solok Selatan pada 3 Maret 1949. Bidar Alam, saat itu menjadi basis Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) Sjafruddin Prawiranegara dan sebagian besar anggota kabinet.

“Stasiun radio Dick Tamimi di Bidar Alam menerima radiogram dari Wonosari tentang serangan 1 Maret 1949 (6 jam di Yogya). Radiogram tersebut langsung dikirim ke seluruh stasiun radio AURI di Sumatra, termasuk Koto Tinggi (Limapuluh Kota) dan Aceh,” tulis Sejarawan Mestika Zed dalam “Somewhere in The Jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia, Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan” (1997).

Baca Juga: Ini Penyebab Harga Cabe Rawit Menjadi di atas Rp 100.000/kg

Mestika Zed memaparkan, stasiun radio di Koto Tinggi kemudian mengirim kabar itu ke stasiun radio India di New Delhi.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah