China Sudah Mewajibkan Tes Usap Melalui Anus, Ini Alasannya

28 Januari 2021, 22:17 WIB
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/geralt


DESKJABAR
– Tes usap melalui Anus (anal swab test), mulai diberlakukan oleh Pemerintah China, untuk mencegah penularan Covid-19.

Malahan, beberapa kota di China, terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, sudah mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui Anus (anal swab test).

Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis, 28 Januari 2021,  memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.

Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Tersingkir, Alami Kekalahan Kedua di BWF World Tour Finals 2020

Demikian halnya di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.

Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan, bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung.

"Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah," ujarnya dikutip media setempat.

Baca Juga: FWI Klaim Kerusakan Hutan Ikut Jadi Faktor Penyebab Banjir Kalsel

Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan.

Akan tetapi, seperti dikutip dari Antara, metode tes Covid-19 melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di China.

"Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali," kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.

Baca Juga: Tomorrow X Together (TXT) Berjaya di Puncak Tangga Lagu Mingguan Oricon

Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi.

Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou, sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu.

"Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus," ujar pria tersebut kepada Antara Beijing, Kamis malam.

Baca Juga: Polemik Jasa Angkut Jenazah di TPU Cikadut, Dinas Tata Ruang Kota Bandung Rekrut Pemikul Jadi PHL Permanen

Anal swab test memang tidak cocok dilakukan secara masif.

Namun, Lu Hongzhou mendukung kebijakan tersebut diterapkan kepada para pengguna penerbangan internasional dan kelompok berisiko tinggi lainnya untuk memastikan akurasi hasil tes.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler