Baca Juga: China Mendominasi Final Kejuaraan Badminton Asia 2024, Satu Gelar Juara Sudah Pasti Diraih
Lebih lanjut Jonatan menilai, kemenangannya di partai final dari Li Shi Feng adalah berkat strategi bermain yang diterapkannya dengan irama bermain lebih cepat.
“Karena saya lihat, Li Shi Feng cukup kelelahan usai pertandingan kemarin di semifinal. Kelihatan kakinya sakit juga. Saya manfaatkan momentum itu untuk nge-push dia supaya tidak berkembang permainannya,” ujarnya.
Bangga Bisa Kalahkan Dua Pemain China
Jonatan mengaku dirinya merasa bangga bisa mengalahkan dua pemain unggulan China di kandang mereka. Sebelumnya unggulan pertama Shi Yu Qi kalahkan 18-21, 21-19, 21-12 di babak semifinal, berikutnya Li Shi Feng di babak final.
Padahal Juara French Open 2023 itu mengatakan bahwa atmosfer pertandingan di hadapan publik China cukup intens dan menantang, baik secara fisik maupun mental.
“Soal menghadapi penonton tuan rumah, dari awal memang sudah disiapkan. Kami tetap wajib menjalani pertandingan dan tidak bisa walk over,” kata Jonatan.
Sebelum berlaga di final, Jonatan mengungkapkan jika dirinya memang sudah mempersiapkan diri dengan matang.
“Hitung-hitung menambah pengalaman, karena tidak mudah bisa bertanding melawan musuh di kandangnya yang terkenal angker, mirip penonton Indonesia. Ya cukup happy bisa mengalahkan Li Shi Feng dan Shi Yu Qi di kandangnya,” ujarnya.