Network
DESKJABAR - Tragedi Kanjuruhan memunculkan simpati dan empati dari banyak pihak. Tak hanya dari dunia sepakbola, tapi juga berbagai lapisan masyarakat. Termasuk Persib dan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknilogi Bandung (ITB), dengan menggelar doa bersama.
Persib dan YPM Salman ITB mengadakan doa bersama sebagai bentuk solidaritas dan rasa duka cita terhadap tragedi Kanjuruhan Jawa Timur. Acara doa diselenggarakan di Masjid Salman Jalan Ganesha Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 5 Oktober 2022, selepas sholat Maghrib.
Berdasarkan rilis dari Persib Bandung yang diterima DeskJabar, dalam acara doa bersama tersebut hadir sejumlah pemain dan pelatih Persib.
Tragedi Kanjuruhan memang memberikan luka mendalam pada insan persepakbolaan Indonesia, juga di hati masyarakat. Bahkan empati juga ditunjukkan oleh klub sepakbola internasional yang berlaga di Piala Champions Eropa.
Ratusan korban (135 orang) meninggal dan luka-luka di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam mengiris hati setiap orang.
Inilah bencana terburuk kedua di dunia sepakbola dunia, setelah insiden di Estadio Nacional, Lima,Peru yang menyebabkan lebih dari 300 jiwa melayang.
Kegiatan doa diawali dengan sholat Maghrib berjamaah dan selanjutnya sambutan oleh Dewan Pakar YPM Salman ITB, Budhiana Kartawijaya.
Ustadz Handy Bonny pun menyampaikan tausyiah sebelum ditutup dengan doa bersama dan sholat Isya berjamaah.
“Tidak selayaknya sepakbola menyebabkan hilangnya nyawa manusia, karena sejatinya sepakbola adalah aktivitas yang menghibur dan menyehatkan. Selembar nyawa jauh lebih berharga dari satu pertandingan olahraga apapun,” ujar Budhiana.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah dan aparat mampu menyelidiki fakta sebenarnya dari tragedi berdarah di Kanjuruhan tersebut dengan adil dan transparan. Ia berharap hasil investigasi ini bisa menjadi evaluasi untuk sepakbola Indonesia ke depan.
"Lawan tanding dalam olahraga bukanlah musuh, namun mitra untuk meningkatkan kualitas fisik dan mental," tegas mantan Pemimpin Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat itu.
Sama halnya dengan suporter. Mereka bukan musuh, namun hendaknya membina tali silaturahmi dan persaudaraan.
Fanatisme dan semangat kedaerahan dalam sepakbola hendaknya menjadi energi positif demi mengukuhkan kebhinekaan dan persaudaraan. Pada akhirnya sepakbola bisa menyatukan bangsa.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jenguk Korban Luka, dan Santuni Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan
Seperti halnya klub sepakbola di luar negeri, energi massa kedaerahan dalam klub-klub sepakbola bisa diarahkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial di daerah masing-masing.
Tak melulu masalah sepakbola, tetapi juga tentang perubahan iklim, kebersihan kota, dll. Dengan demikian superter lokal jadi sahabat warga kota.
Terkait dengan ini ada semangat sama antara Persib dan YPM Salman ITB untuk memberikan sumbangan terhadap peningkatan kualitas hidup warga Bandung Jawa Barat maupun nasional.
"Oleh karena itu kami sepaham untuk bersinergi di masa depan," kata Budhiana.
Sementara itu, Community and Activation Manager Persib Bandung, Rijki Kurniawan mengatakan, doa bersama tersebut merupakan bentuk empati dan simpati bagi seluruh korban insiden Kanjuruhan Malang.
“Kami juga berharap semoga sepakbola Indonesia kedepannya akan lebih baik, sehingga tercipta iklim pertandingan sepakbola yang aman dan nyaman," katanya.***
