DESKJABAR - Buntut tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia menghentikan kompetisi kasta tertinggi Indonesia BRI Liga 1 2022 - 2023 hingga waktu tidak ditentukan,
Tragedi di Stadion Kanjuruhan menewaskan ratusan penonton, dan di antaranya anggota polisi. Peristiwa berdarah ini terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya, yang diakhiri kemenangan Persebaya dengan skor 3 -2.
Aremania yang kecewa dengan kekalahan tersebut merangsek masuk ke lapangan Kanjuruhan. Buntutnya terjadi chaos, polisi yang kewalahan melemparkan gas air mata.
Penonton panik, mencari jalan keluar dengan berdesakan ke satu pintu. Mereka sesak nafas kekurang oksigen dan di antaranya ada yang terinjak-injak, Sebagian meninggal di tempat yang lainnya wafat di layanan kesehatan.
Sesuai perintah Presiden, PSSI memutuskan menghentikan BRI Liga 1 dalam waktu tidak ditentukan.
“Sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kita hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule), dikutip DeskJabar dari PMJNews, 3 Oktober 2022.
Akibat tragedi ini, Arema FC kena sanksi PSSI. Singo Edan dilarang menjadi tuan rumah selama Kompetisi BRI Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Luis Milla: Tragedi Kanjuruhan Malang Bikin Sedih, Perlu Kerjasama Semua Pihak Cegah Kejadian Serupa
Menurut Iwan Bule, tragedi berdarah yang menewaskan ratusan orang di kandang Arema itu menjadi pelajaran besar bagi persepakbolaan Indonesia.
Iwan berjanji PSSI akan terus berbenah sekaligus melakukan investigasi atas insiden ini.
“PSSI menyampaikan duka mendalam terkait insiden ini," ungkapnya seraya menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan semua pihak.
PSSI, katanya akan melakukan evaluasi agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.
Baca Juga: Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Getaci Segmen Gedebage - Garut Mulai Dibayarkan BPN Jabar
Ia menyebutkan pihaknya pun langsung membentuk tim investigasi terkait insiden ini. "Tim sudah bekerja mulai hari ini," tuturnya.
Sejalan dengan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali meminta semua pihak melakukan evaluasi terkait peristiwa mengenaskan ini.
Dengan demikian, ia berharap ada perbaikan sistem dari yang selama ini dijalankan. Evaluasi diadakan sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“PSSI diminta melakukan evaluasi secara total terhadap sistem saat ini, yang digunakan sebagai cara berkompetisi," katanya.
Diharapkan dengan hasil evaluasi ini akan menunjukkan cara terbaik, dan para pemain bisa berlaga dengan tenang, serta penonton pun nyaman menikmati pertandingan.***