Daftar Kematian Petugas Pemilu 2024 Tertinggi di Jawa Barat, Sekitar 14 Ribuan Orang Masih Dirawat di RS

- 24 Februari 2024, 21:10 WIB
Foto ilustrasi. Situasi di rumah duka Eri Fajar, petugas KPPS yang meninggal dunia di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu 21 Februari 2024. Jabar menjadi provinsi dengan kematian petugas Pemilu 2024 tertinggi, yaitu 27 orang.
Foto ilustrasi. Situasi di rumah duka Eri Fajar, petugas KPPS yang meninggal dunia di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rabu 21 Februari 2024. Jabar menjadi provinsi dengan kematian petugas Pemilu 2024 tertinggi, yaitu 27 orang. /ANTARA/Rubby Jovan/

DESKJABAR - Jawa Barat menjadi provinsi dengan kematian petugas Pemilu 2024 tertinggi, yaitu 27 orang. Tiga daerah lainnya adalah Jawa Timur yaitu 24 orang, Jawa Tengah (16), dan DKI Jakarta (9).

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan hal itu berdasarkan data sebaran kematian petugas Pemilu 2024 per daerah yang dilansir Antara, Sabtu, 24 Februari 2024.

Provinsi lain yang mencatat kematian petugas Pemilu 2024 adalah Sulawesi Selatan sebanyak 7 orang, Banten (6), dan Kalimantan Barat (3). Lalu di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Utara, masing-masing 2 orang yang meninggal dunia.

Baca Juga: Daftar Kematian Petugas Pemilu 2024 Bertambah: Ketua KPPS di Desa Agom Wafat, KPU Kembali Berduka

Daerah lain seperti Aceh, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku, masing-masing 1 orang yang meninggal dunia.

Seperti diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, data jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia mengalami perbedaan antara yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Dalam konferensi pers, Jumat malam, 23 Februari 2024, KPU menyebutkan sebanyak 90 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) meninggal dunia seusai mengawal pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menyatakan, dari total 90 orang yang meninggal dunia, sebanyak 60 orang merupakan petugas KPPS dan 30 orang petugas ketertiban TPS.

Namun, data Kemenkes RI yang dilansir Antara, Sabtu ini, mencatat sejak tanggal 10 Februari 2024 hingga Kamis, 22 Februari 2024, sebanyak 108 petugas Pemilu 2024 meninggal dunia.

Baca Juga: Daftar Kematian Petugas Pemilu 2024 Beda Versi: KPU Sebut 90, Kemenkes Catat 108, Mayoritas Sakit Jantung

Perbedaannya, data yang dirilis Kemenkes RI lebih rinci lagi, yaitu mencakup 58 anggota KPPS, 20 anggota Linmas, 12 petugas, 9 saksi, 6 anggota Badan Pengawas Pemilu, serta 3 anggota Panitia Pemungutan Suara.

Kemenkes juga menyebutkan penyebab kematian tertinggi, yaitu sebanyak 30 orang terkena penyakit jantung, 9 kecelakaan, 9 hipertensi, dan 8 syok septik.

Sebanyak 6 orang mengalami gangguan pernapasan akut, 6 penyakit serebrovaskular, 4 diabetes melitus, 2 kematian jantung mendadak, 2 kegagalan multiorgan (2).

Penyebab lain, yaitu 1 orang menderita asma, 1 sesak nafas, 1 dehidrasi, 1 TB paru, dan 1 penyakit ginjal kronis. Kemenkes masih mengonfirmasi penyebab kematian 27 orang lainnya.

Berdasarkan rentang usia, Kemenkes menyatakan, 4 orang meninggal dunia berusia di atas 60 tahun, 34 orang rentang usia 51-60 tahun, 30 orang rentang usia 41-50 tahun, 19 orang rentang usia 31-40 tahun, 17 orang rentang usia 21-30 tahun, dan 4 orang rentang usia 17-20 tahun.

Baca Juga: INFO Update Pemilu 2024, KPU Gelar Pemungutan Suara Ulang di 686 TPS, Terakhir 24 Februari 2024

Belasan ribu orang masih dirawat di rumah sakit

Kementerian Kesehatan juga mengungkapkan jumlah petugas Pemilu 2024 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, yaitu 14.364 orang.

Dari total jumlah tersebut, kelompok yang paling banyak yaitu petugas KPPS sebanyak 7.221 orang, petugas lain sebanyak 1.779 orang, dan PPS sebanyak 1.709 orang.

Selain itu, terdapat 1.331 saksi, 1.122 anggota Linmas, 693 anggota Bawaslu 693, dan 509 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), yang tengah dirawat.

Data Kemenkes juga menunjukkan, pasien terbanyak dari kelompok usia 21-30 tahun, yaitu 4.024 orang, kemudian 3.608 orang rentang usia 41-50 tahun, 3.351 orang rentang usia 31-40 tahun, 2.098 orang rentang usia 51-60 tahun, 858 orang rentang usia 17-20 tahun, dan 425 orang rentang usia di atas 60 tahun.

Baca Juga: UPDATE Pemilu 2024, KPU Akui Ada Kesalahan Data Sirekap Pilpres di 1.223 TPS, Foto Tidak Terbaca Sistem

Para pasien tersebut menjalani perawatan karena mengidap penyakit. Di antaranya, penyakit pada kerongkongan, lambung, usus 12 jari, hipertensi, infeksi saluran pernapasan bagian atas akut, gangguan jaringan lunak, radang paru-paru, infeksi usus, dan penyakit telinga bagian dalam.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Kamis, 15 Februari 2024, mengatakan, sekitar 15 persen dari petugas KPPS pada Pemilu 2024, berusia di atas 55 tahun.

"Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia lebih dari 55 tahun karena memang terbatasnya yang berkenan menjadi petugas. Selain itu, masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol," kata Siti Nadia.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, pada Senin, 19 Februari 2024, mengungkapkan, sebanyak 63 persen dari 398.155 anggota KPPS atau sekitar 250 ribu orang, memiliki risiko kesehatan.

Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 24 Februari 2024 Spesial Gloo Wall GRATIS, Banjir Hadiah Keren di FFWS Indonesia 2024

Dari jumlah orang yang memiliki risiko kesehatan tersebut, sebanyak 26 persen memiliki masalah jantung koroner, 8 persen mengidap gagal ginjal kronis, dan 3 persen menderita diabetes melitus.***

 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x