Mereka mendengar berita kekalahan Jepang tersebut melalui siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation).
Para pemuda bangsa Indonesia atau biasa disebut sebagai golongan muda terdiri atas Wikana, Sukarni, Sayuti Melik, Yusuf Kunto, Iwa Kusuma, Chaerul Saleh, dan Singgih.
Setelah mendengar berita tersebut, maka kalangan muda langsung menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No.56.
Mereka menunjuk Sutan Syahrir sebagai perwakilan dari golongan muda dengan meminta supaya Bung Karno dan Bung Hatta segera melakukan proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Temukan Apa Yang Dikatakan Bentuk Tangan Anda Tentang Kepribadian Anda Berdasarkan 4 Elemen Ini
Namun, Bung Karno menolak ide tersebut dan beliau berpikir bahwa proklamasi Indonesia perlu dibicarakan dulu dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Semua golongan muda yang tengah terbakar gelora kepahlawanannya akhirnya berdiskusi dengan beberapa anggotanya.
Diskusi tersebut menghasilkan keputusan bahwa perlu dilakukannya pengasingan terhadap Bung Karno dan Bung Hatta ke luar kota supaya mereka terhindar dari segala pengaruh terutama dari pihak Jepang.
Pada 16 Agustus 1945 dini hari, para golongan muda bersama salah satu anggota PETA berhasil menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke wilayah Rengasdengklok.