Network
DESKJABAR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta importir untuk segera menarik produk es krim asal Prancis, Haagen-Dazs rasa vanila dari pasar Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan es krim Haagen-Dazs dengan rasa vanila mengandung Etilen Oksida (EtO) dengan kadar yang melebihi batas.
DeskJabar mengutip informasi dari PMJ News, 20 Juli 2022. BPOM memberikan instruksi untuk menarik peredaran es krim Haagen-Dazs rasa vanila, dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari bahaya EtO.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Persikabo 1973 Bulan Juli Sampai Agustus di Kompetisi BRI Liga 1 Musim 2022/2023
"Untuk melindungi masyarakat, BPOM menginstruksikan importir untuk melakukan penarikan dari peredaran terhadap kedua produk es krim rasa vanila merk Haagen-Dazs itu. Dan, juga memperluas penarikan ke jenis kemasan lainnya, yaitu bulkcan (9,46 L)," terang BPOM.
Selain itu, BPOM juga menginstruksikan kepada importir untuk menghentikan sementara peredaran atau penjualan produk es krim Haagen-Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila sampai produk tersebut dipastikan aman.
Sedangkan, es krim merek Haagen-Dazs lainnya yang terdaftar di BPOM tetap dapat beredar di Tanah Air.
Penarikan produk es krim Haagen-Dazs rasa vanila ini berawal dari informasi European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF) yang diterima Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022 lalu, bahwa ditemukan Etilen Oksida (EtO) dengan kadar berlebihan pada produk itu.
Kemudian, tanggal 6 Juli 2022, otoritas di Prancis melalui Rappel Conso dan Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) menerbitkan informasi publik berkenaan penarikan secara sukarela es krim Haagen-Dazs rasa vanila oleh produsen, lantaran mengandung EtO.
