DESKJABAR – Kapan lebaran Idul Adha 1443 H akan diketahui hari ini. Pemerintah melalui Kementerian Agama akan mengumumkannya nanti malam.
Lebaran Idul Adha baru akan ditentukan setelah tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H sudah bisa diketahui.
Untuk menentukan kapan lebaran Idul Adha 1443 H Sebagaimana kita ketahui Pemerintah melalui Kementerian Agama bersama dengan beberapa ormas Islam akan melihat kemunculan Hilal hari ini.
Jika ternyata Hilal dapat terlihat maka 1 Dzulhijjah 1443 H akan ditentukan jatuh pada 30 Juni 2022 dan lebaran Idul Adha pada tanggal 9 Juli 2022.
Namun jika ternyata Hilat tidak dapat terlihat hari ini maka Dzulqa'dah akan dibulatkan menjadi 30 hari sehingga awal bulan Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022 dan lebaran Idul Adha jatuh pada hari Ahad, 10 Juli 2022.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang merupakan lembaga milik Pemerintah Republik Indonesia dengan konsisten melakukan tugasnya untuk memberikan informasi tentang hilal.
BMKG selalu memberikan data informasi mengenai hilal setiap bulannya baik yang berdasarkan perhitungan hisab dan juga yang dengan cara rukyat (pantauan langsung) untuk mengetahui apakah hilal bisa terlihat atau tidak.
Termasuk dalam menentukan awal bulan Dzulhijjah 1443 H BMKG telah menyiapkan tim di beberapa titik untuk memantau kemunculan Hilal.
BMKG sendiri telah menyiapkan sebanyak 27 tim pantau yang akan di tempatkan di beberapa titik berbeda di seluruh Indonesia.
Bahkan pantauan tersebut dapat disaksikan melalui live streaming yang bisa diakses di www.hilal.bmkg.go.id.
Siaran live streaming tersebut sebenarnya dapat disaksikan setiap bulan setiap tanggal 29 dalam perhitungan Hijriyyah.
Hal tersebut dikarenakan dalam penentuan bulan Hijriyyah BMKG berkomitmen untuk senantiasa memberikan informasinya di setiap bulannya.
Untuk diketahui dalam perhitungan kalender yang digunakan di Indonesia seperti perhitungan bulan Masehi maupun Hijriyyah terdapat jumlah hari yang tidak genap.
Dalam perhitungan Masehi tidak dilakukan koreksi di setiap bulannya, namun koreksi baru akan dilakukan dalam periode tertentu sehingga setiap tahunnya kita bisa melihat perhitungan jumlah hari yang sama di setiap bulannya.
Berbeda dengan perhitungan tahun Hijriyyah, koreksi selalu dilakukan disetiap bulannya.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Alumni Prakerja Gelombang 5, Meraih Sukses dengan Ikuti Pelatihan Kartu Prakerja
Kita patut berterima kasih kepada para ilmuan dan juga umat Islam yang masih peduli akan penentuan tanggal dalam tahun Hijriyyah.
Karena perhitungan tahun Hijriyyah erat kaitannya dengan peribadatan yang kita lakukan setiap bulannya.
Tanpa perhitungan yang tepat kita akan sulit untuk menentukan kapan kita akan melaksanakan ibadah puasa, kapan lebaran Idul Fitri atau Idul Adha, kapan waktu melaksanakan puasa ayyamul bidh dan masih banyak ibadah lain.
Setiap bulannya kita melaksanakan ibadah yang berkaitan dengan penanggalan Hijriyyah. Itulah alasan kenapa setiap bulan kaum muslimin melakukan koreksi waktu.
Karena sejauh ini belum ditemukan metode yang benar-benar akurat dalam menentukan penanggalan.***