Network
DESKJABAR - Personel kepolisian dimana pun berada khususnya di wilayah Republik Indonesia akan ditindak tegas bila terjerat kasus narkoba. Sebab, tugas pokok polisi memberantas, memberangus, dan menangkap bandar narkoba di Indonesia.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menegaskan hal itu saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Divisi Propam Polri di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.
"Bukan malah sebaliknya, polisi yang terjerumus masalah tersebut. Terhadap yang melakukan pidana, utamanya narkoba, kalau memang sudah tidak bisa diperbaiki, kalau sudah tidak bisa dibina, yang begitu-begitu segera selesaikan," kata dia seperti dikutip dari laman Tribratanews.polri.go.id, Selasa, 13 April 2021.
Kapolri meminta kepada Propam Polri untuk menindak tegas seluruh personel kepolisian yang masih terjerat dalam kasus narkoba.
Kapolri menekankan bahwa oknum-oknum kepolisian yang terlibat narkoba ataupun terjerat pidana lain justru akan merusak citra Polri yang saat ini terus membangun kepercayaan publik lebih tinggi lagi.
"Oleh karena itu jangan hanya gara-gara satu dua orang oknum yang melakukan pelanggaran maka 100 anggota yang sudah bersusah payah itu kemudian hilang. Ibarat hanya gara-gara nila setitik maka rusak susu sebelanga, hal seperti itu ke depan harus diperbaiki," tuturnya.
Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W Tumbuh di Pasifik Barat, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bandang di Wilayah Ini
Listyo Sigit Prabowo menyatakan, saat ini, sudah banyak perubahan sikap maupun perilaku dari aparat kepolisian di lapangan. Terutama personel yang menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya melihat di lapangan bagaimana rekan-rekan bekerja hadir pada saat masyarakat membutuhkan kehadiran dari kepolisian pada saat siang, pada saat banjir, pada saat hujan," ujarnya.***
